Pemerintah Kabupaten Buleleng punya target yang ambisius dalam penyusunan APBD Perubahan 2022. Pemerintah memasang target peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Rp 35 miliar.
DPRD Buleleng mendesak pemerintah mengintensifkan upaya penagihan piutang pajak. Potensi tersebut dianggap cukup terbuka untuk menggenjot pendapatan daerah, tanpa harus memberatkan masyarakat. Terutama setelah terjadi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
DPRD Buleleng berjanji akan menyelesaikan masalah Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang terblokir, utamanya dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Masalah itu telah bergulir selama bertahun-tahun namun belum juga terselesaikan.
Momen kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Salahudin Uno ke Desa Sudaji, dimanfaatkan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Dia meminta agar Sandiaga ikut memperjuangkan pembangunan bandara di Bali Utara.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana meminta agar calon Penjabat Bupati Buleleng tetap memperhatikan sektor pertanian. Mengingat sektor tersebut menjadi tulang punggung perekonomian di Buleleng.
DPRD Buleleng menilai upaya pemerintah memberdayakan para petani masih setengah hati. Sebab perkembangan sektor pertanian hingga kini belum menunjukkan perkembangan yang berarti.
Peta kawasan yang terkait dengan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dan Lahan Sawah Dilindungi (LSD) diduga dalam kondisi tumpang tindih. Hal itu akan memberikan dampak negatif bagi iklim investasi. Sebab tak ada kepastian soal kawasan yang memang layak digunakan untuk berinvestasi.
Direksi RSUD Buleleng mengajukan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) pada Pemprov Bali. Nilainya relatif besar, mencapai Rp 13 miliar. Direksi RSUD akan memanfaatkan dana tersebut untuk pengembangan rumah sakit, utamanya pelayanan terhadap ibu hamil dan ibu melahirkan.
DPRD Buleleng ikut angkat bicara soal wacana penangguhan proyek bandara baru di Bali Utara. Anggota dewan meyakini kegagalan proyek itu gara-gara tarik ulur masalah tempat.