25.6 C
Jakarta
24 November 2024, 5:03 AM WIB

PT GE Janji Kurangi Tenaga Kerja Asal Tiongkok

RadarBali.com – General Affair Manajer PT. General Energy Bali, Indrianti Tanto mengatakan, rasio tenaga kerja lokal akan terus ditingkatkan di perusahaannya.

Dalam delapan tahun ke depan, diharapkan ada 90 persen tenaga kerja lokal dan hanya 10 tenaga kerja asing yang bekerja di PLTU Celukan Bawang.

“Harus dipahami bahwa alat-alat di sini kebanyakan dari Tiongkok. Jadi pelan-pelan akan ada peningkatan jumlah tenaga kerja lokal. Dalam sepuluh tahun operasional, kami targetkan 90 persen tenaga kerja lokal. Sekarang baru berjalan dua tahun dan sudah 60 persen tenaga kerja lokal,” kata Indri.

Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan mengungkapkan, pemerintah telah membuka kursus Bahasa Mandarin, agar tenaga kerja lokal bisa menguasai bahasa tersebut.

Mengingat kebanyakan alat-alat yang terpasang berisi petunjuk penggunaan dengan Bahasa Mandarin.

“Kami dorong bahasanya dulu, supaya mereka bisa bersaing di sana. Bisa paham alat-alat di sana. Kalau sudah paham, tentu lebih mudah mereka bisa masuk ke posisi sentral di PLTU,” demikian Dwi. 

RadarBali.com – General Affair Manajer PT. General Energy Bali, Indrianti Tanto mengatakan, rasio tenaga kerja lokal akan terus ditingkatkan di perusahaannya.

Dalam delapan tahun ke depan, diharapkan ada 90 persen tenaga kerja lokal dan hanya 10 tenaga kerja asing yang bekerja di PLTU Celukan Bawang.

“Harus dipahami bahwa alat-alat di sini kebanyakan dari Tiongkok. Jadi pelan-pelan akan ada peningkatan jumlah tenaga kerja lokal. Dalam sepuluh tahun operasional, kami targetkan 90 persen tenaga kerja lokal. Sekarang baru berjalan dua tahun dan sudah 60 persen tenaga kerja lokal,” kata Indri.

Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan mengungkapkan, pemerintah telah membuka kursus Bahasa Mandarin, agar tenaga kerja lokal bisa menguasai bahasa tersebut.

Mengingat kebanyakan alat-alat yang terpasang berisi petunjuk penggunaan dengan Bahasa Mandarin.

“Kami dorong bahasanya dulu, supaya mereka bisa bersaing di sana. Bisa paham alat-alat di sana. Kalau sudah paham, tentu lebih mudah mereka bisa masuk ke posisi sentral di PLTU,” demikian Dwi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/