RadarBali.com – Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra kemarin menjenguk Perbekel Dencarik non aktif, I Made Suteja yang tersangkut masalah korupsi.
Sutjidra baru menjenguk, setelah Suteja menjalani masa penahanan selama dua pekan. Sutjidra datang ke Lapas Singaraja pukul 11.00, Rabu (23/11) siang.
Selain Sutjidra, Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna juga ikut mendampingi. Ada pula sejumlah perbekel yang ikut membesuk.
Mereka adalah Perbekel Kalibukbuk Ketut Suka, Perbekel Sanggalangit Made Dana, Perbekel Bukti Gede Wardana, Perbekel Celukan Bawang Muhammad Anshari, Perbekel Tambakan I Nyoman Surama, serta Perbekel Banjar Ida Bagus Dedi Suyasa.
Sutjidra bersama rombongan cukup lama berada di dalam Lapas Singaraja. Rombongan akhirnya keluar dari dalam Lapas sekitar pukul 11.50 siang.
Para pembesuk bergegas pergi. Hanya Sutjidra yang memberikan keterangan pada wartawan. Kepada wartawan, Sutjidra mengaku mendapat kabar bahwa Suteja dalam kondisi kurang fit.
Ia bersama Supriatna pun memutuskan menjenguk siang kemarin. “Ya membesuk biasa. Kami dapat kabar kondisinya kurang fit.
Jadi saya minta izin kepada petugas lapas menjenguk bersama-sama dengan Ketua DPRD Buleleng,” kata Sutjidra.
Saat bertemu, Suteja memang disebut kurang enak badan. Hanya saja bukan sakit yang perlu dikhawatirkan, melainkan hanya flu biasa akibat peralihan cuaca.
Secara umum kondisinya disebut baik. “Kami mendoakan biar beliau tabah dan menghadapi persoalan dengan baik. Bisa menghadapi masalah hukum sebaik-baiknya lah,” imbuh Sutjidra.
Lebih lanjut Sutjidra mengatakan, kini pihak keluarga juga sudah legawa dengan kasus hukum yang menjerat Suteja.
Konon pihak keluarga juga mencari pendamping hukum tambahan, untuk mendampingi Suteja selama proses persidangan.
Selain membesuk, Sutjidra juga sempat mengecek kondisi pelayanan kesehatan di dalam lapas. Dari hasil koordinasi awal, Pemkab Buleleng akan mengirimkan tenaga kesehatan yang bertugas mengecek kesehatan warga binaan secara rutin.
“Sudah komunikasi dengan Kalapas, agar ada tenaga dokter yang bisa datang ke lapas. Saya sebagai penanggungjawab kesehatan di pemerintahan,
akan mengatur bagaimana dokter secara rutin melakukan pemeriksaan medis pada seluruh warga binaan di lapas ini,” tandas Sutjidra.
Seperti diberitakan sebelumnya, I Made Suteja yang kini berstatus Perbekel Dencarik non aktif, terjerat kasus dugaan korupsi.
Jaksa penyidik di Kejaksaan Negeri Singaraja, menjebloskan Suteja ke sel tahanan pada Selasa (7/11) lalu.
Suteja diduga menyelewengkan APBDes Dencarik pada tahun 2015 dan 2016 lalu dengan nilai kerugian Rp 149,5 juta