RadarBali.com – Seminggu ini hujan tiada absen mengguyur Kota Denpasar. Musim penghujan ini menimbulkan genangan pada beberapa titik di Kota Denpasar.
Kepala Bidang Pengairan PUPR Kota Denpasar I Gusti Ngurah Putra Sanjaya mengatakan, untuk saat ini penanganan yang dilakukan untuk mengantisipasi banjir dalam jangka pendek hanya bisa dengan menggunakan dana operasional.
Dana operasional tersebut juga sangat terbatas karena tidak ada dana yang cukup untuk pembuatan tepi dan sodetan yang rencananya akan dilakukan pada Wilayah Gatot Subroto 1.
Untuk saat ini kata Ngurah Putra, dari 32 titik genangan pada 2010 sampai dengan 2017 tinggal 6 titik genangan/banjir.
Yang belum tertangani yakni berada di simpang Gatsu 1, Jalan Kenyeri, kawasan jalan Kertapura Pemecutan kelod, Jalan Gunung Salak,
utara perbatasan dengan kabupaten Badung, Kawasan Bumi Ayu sanur dan Kawasan Perum Mekar Jaya Pemogan.
“Untuk di kawasan Jalan Kenyeri, disebabkan belum adanya koneksitas saluran tepi Kenyeri dengan saluran tepi Jalan Supratman belum terkoneksi.
Jalan Supratman yang menghubungkan ke Tukad Guming itu kewenangannya milik provinsi. Untuk di Jalan Kecubung, merupakan kawasan cekungan sehingga perlu di program peninggian badan jalan,” katanya.
Sementara untuk Kawasan Jalan Kerta Pura sistem drainase belum terhubung ke pembuangan akhir Tukad Mati.
Sedangkan untuk kawasan Jalan Mekar Jaya yang merupakan kawasan cekungan sudah di buatkan DED namun dan belum mendapat dana.
Nah, di kawasan Jalan Gatsu 1, pihaknya sudah merencanakan untuk pembuatan sodetan pada hulu Gatsu 1. Namun kata Ngurah Putra, anggarannya baru diajukan untuk APBD 2018.
“Kami sudah proses, hanya sodetan Gatsu 1 saja yang baru kami bisa urus. Sedangkan yang lainnya masih mencari-cari dana.
Itu kendala kami mengatasi ke 6 titik genangan ini. Jadi, kami juga sedikit kesulitan mengatasi genangan musim penghujan ini. Kami hanya bisa melakukan proses awal sesuai operasional,” pungkasnya.