33.9 C
Jakarta
18 Oktober 2024, 16:20 PM WIB

Ngeri! Pasangan Ibu – Anak Terjebak Material Longsor, Untung…

RadarBali.com  – Curah hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini mengakibatkan longsor di wilayah Dusun Timur Jalan, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada.

Rumah milik Muszi yang ditempati Darwis bersama dengan keluarganya jebol akibat kejatuhan batu yang berukuran besar.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, meski anak dan istrinya sempat terkurung di dalam rumah.

Berdasar keterangan yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, sekitar pukul 13.00 terjadi hujan deras di wilayah Sukasada.

Saat itu, di dalam rumah ada istri Darwis, yakni Marzia bersama dengan kedua anaknya bernama Wulan, 9, dan Damar, 3, sedang menonton televisi.

Sementara Darwis sedang bekerja di sebuah proyek senderan. Sekitar pukul 15.00 kemudian, tiba-tiba air hujan turun menggerus tebing yang ada di sisi selatan sehingga mengakibatkan longsor.

“Tebing tergerus air hujan dan menghantam rumah kami hingga jebol,” ujar Darwis saat menerangkan kronologis kejadian kemarin.

Menurutnya, longsor tersebut membawa material seperti batu dan lumpur sehingga membuat rumahnya yang berdinding batako dan beratap seng itu hancur.

“Anak dan istri saya sempat terjebak di dalam rumah. Tidak ada yang menolong, namun akhirnya kurang lebih 15 menit bisa keluar dari dalam rumah dan langsung lari ke rumah tetangga,” ungkapnya.

Beruntung keluarganya masih bisa selamat dalam kejadian tersebut. Hanya saja beberapa luka lecet. Di antaranya Wulan mengalami luka lecet di bagian kepala.

Sementara istrinya mengalami beberapa luka lecet akibat serpihan tembok rumah yang jebol dan material longsor, sedangkan Damar tidak mengalami luka lantaran dipeluk istrinya.

Sementara itu, kondisi rumahnya pun cukup parah. Akibat tembok yang jebol tersebut, lumpur setinggi lima meter pun menggenangi rumahnya.

Selain itu, barang-barang berharga miliknya seperti TV, almari tempat tidur pun rusak. Darwis mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 40 juta lebih termasuk kerusakan rumahnya.

Hingga Selasa kemarin, pihak BPBD Kabupaten Buleleng masih berusaha membersihkan sisa lumpur akibat longsor dengan menyemprotnya menggunakan mobil tengki.

Begitu juga dengan warga yang ikut saling bergotong royong membersihkan timbunan longsor akibat longsor tersebut.

Sekretaris Desa Pegayaman Hatta Amrolah mengatakan, material longsor membuat tertimbunnya jalan desa yang menghubungkan Banjar Dinas Kubu, Desa Pegayaman hingga jalan raya Singaraja-Bedugul.

“Setelah hujan reda, kami bersama dengan warga baru berani membersihkan timbunan longsor yang menutupi jalan,” tuturnya.

Lanjutnya, jalan tersebut sempat lumpuh hingga Senin malam pukul 22.00. Setelah berhasil dibersihkan warga dengan menggunakan alat seadanya, jalan tersebut baru bisa dilalui kendaraan bermotor

RadarBali.com  – Curah hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini mengakibatkan longsor di wilayah Dusun Timur Jalan, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada.

Rumah milik Muszi yang ditempati Darwis bersama dengan keluarganya jebol akibat kejatuhan batu yang berukuran besar.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, meski anak dan istrinya sempat terkurung di dalam rumah.

Berdasar keterangan yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, sekitar pukul 13.00 terjadi hujan deras di wilayah Sukasada.

Saat itu, di dalam rumah ada istri Darwis, yakni Marzia bersama dengan kedua anaknya bernama Wulan, 9, dan Damar, 3, sedang menonton televisi.

Sementara Darwis sedang bekerja di sebuah proyek senderan. Sekitar pukul 15.00 kemudian, tiba-tiba air hujan turun menggerus tebing yang ada di sisi selatan sehingga mengakibatkan longsor.

“Tebing tergerus air hujan dan menghantam rumah kami hingga jebol,” ujar Darwis saat menerangkan kronologis kejadian kemarin.

Menurutnya, longsor tersebut membawa material seperti batu dan lumpur sehingga membuat rumahnya yang berdinding batako dan beratap seng itu hancur.

“Anak dan istri saya sempat terjebak di dalam rumah. Tidak ada yang menolong, namun akhirnya kurang lebih 15 menit bisa keluar dari dalam rumah dan langsung lari ke rumah tetangga,” ungkapnya.

Beruntung keluarganya masih bisa selamat dalam kejadian tersebut. Hanya saja beberapa luka lecet. Di antaranya Wulan mengalami luka lecet di bagian kepala.

Sementara istrinya mengalami beberapa luka lecet akibat serpihan tembok rumah yang jebol dan material longsor, sedangkan Damar tidak mengalami luka lantaran dipeluk istrinya.

Sementara itu, kondisi rumahnya pun cukup parah. Akibat tembok yang jebol tersebut, lumpur setinggi lima meter pun menggenangi rumahnya.

Selain itu, barang-barang berharga miliknya seperti TV, almari tempat tidur pun rusak. Darwis mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 40 juta lebih termasuk kerusakan rumahnya.

Hingga Selasa kemarin, pihak BPBD Kabupaten Buleleng masih berusaha membersihkan sisa lumpur akibat longsor dengan menyemprotnya menggunakan mobil tengki.

Begitu juga dengan warga yang ikut saling bergotong royong membersihkan timbunan longsor akibat longsor tersebut.

Sekretaris Desa Pegayaman Hatta Amrolah mengatakan, material longsor membuat tertimbunnya jalan desa yang menghubungkan Banjar Dinas Kubu, Desa Pegayaman hingga jalan raya Singaraja-Bedugul.

“Setelah hujan reda, kami bersama dengan warga baru berani membersihkan timbunan longsor yang menutupi jalan,” tuturnya.

Lanjutnya, jalan tersebut sempat lumpuh hingga Senin malam pukul 22.00. Setelah berhasil dibersihkan warga dengan menggunakan alat seadanya, jalan tersebut baru bisa dilalui kendaraan bermotor

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/