29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:06 AM WIB

Terungkap! Yang Bikin Geger Desa Julah Itu Tengkorak Ketut Wijana

RadarBali.com –  Penemuan kerangka manusia Sabtu kemarin (2/12) membuat geger warga Desa Julah,  Kecamatan Tejakula. Kerangka manusia tersebut ditemukan di sebuah tebing bukit  Desa Julah.

Menurut saksi Nengah Budayasa, 21, orang yang pertama kali menemukan kerangka, sekitar pukul 07.00, dia sedang mencari pohon pungut untuk dijadikan bonsai.

Saat berjalan menyusuri sungai Kreteg, Dusun Kanginan,  Desa Julah, tiba-tiba dia melihat sebuah tengkorak yang berada di atas bukit empelan.

Budayasa kemudian melaporkan penemuan itu kepada aparat setempat. Aparat kemudian datang mengecek.

Spontan, penemuan tersebut menjadi tontonan warga yang penasaran terhadap tengkorak tersebut.

Setelah dilakukan olah TKP, dari jarak 5 meter dari posisi awal penemuan tengkorak, polisi kembali menemukan kerangka badan, baju kaos lengan pendek berwarna biru dan gelang tangan berwarna silver.

Temuan tersebut akhirnya dikonfirmasi ke penduduk setempat,  apakah ada warga yang merasa kehilangan anggota keluarga.

Ternyata tak butuh waktu lama, identitas tersebut pun akhirnya terungkap. Kepala Dusun Batugambir Ketut Diarsa,53 mengaku bahwa ada warganya yang menghilang sejak bulan Januari 2017 lalu.

Diarsa lalu kemudian menghubungi keluarga yang merasa kehilangan tersebut. Pihak keluarga yang diwakili Gede Ngani, 65, membenarkan bahwa kerangka manusia itu adalah kakak kandungnya yang bernama I Ketut Wijana, 80, alias Ketut Wina.

Keyakinan tersebut diperkuat dengan temuan gelang tangan yang dipakai korban dan pakaian yang ditemukan di TKP. “Itu milik kakak kandung saya yang hilang,” kata Ngani kepada polisi.

Setelah itu, pihak keluarga langsung mengambil kerangka tersebut untuk dilakukan upacara penguburan.

Pihak keluarga mengaku telah mengikhlaskan kepergian korban serta  menolak untuk dilakukan otopsi.

“Iya benar. Dugaaan kami, korban meninggal karena terjatuh ke tebing dan kemudian meninggal dunia,” ujar Kapolsek Tejakula  AKP Wayan Sartika kemarin.

Selain itu, lanjut AKP Sartika, semasa hidup, korban sering lupa jalan pulang serta kebingungan. “Itu mungkin karena faktor usia yang sudah lanjut,” tutupnya

RadarBali.com –  Penemuan kerangka manusia Sabtu kemarin (2/12) membuat geger warga Desa Julah,  Kecamatan Tejakula. Kerangka manusia tersebut ditemukan di sebuah tebing bukit  Desa Julah.

Menurut saksi Nengah Budayasa, 21, orang yang pertama kali menemukan kerangka, sekitar pukul 07.00, dia sedang mencari pohon pungut untuk dijadikan bonsai.

Saat berjalan menyusuri sungai Kreteg, Dusun Kanginan,  Desa Julah, tiba-tiba dia melihat sebuah tengkorak yang berada di atas bukit empelan.

Budayasa kemudian melaporkan penemuan itu kepada aparat setempat. Aparat kemudian datang mengecek.

Spontan, penemuan tersebut menjadi tontonan warga yang penasaran terhadap tengkorak tersebut.

Setelah dilakukan olah TKP, dari jarak 5 meter dari posisi awal penemuan tengkorak, polisi kembali menemukan kerangka badan, baju kaos lengan pendek berwarna biru dan gelang tangan berwarna silver.

Temuan tersebut akhirnya dikonfirmasi ke penduduk setempat,  apakah ada warga yang merasa kehilangan anggota keluarga.

Ternyata tak butuh waktu lama, identitas tersebut pun akhirnya terungkap. Kepala Dusun Batugambir Ketut Diarsa,53 mengaku bahwa ada warganya yang menghilang sejak bulan Januari 2017 lalu.

Diarsa lalu kemudian menghubungi keluarga yang merasa kehilangan tersebut. Pihak keluarga yang diwakili Gede Ngani, 65, membenarkan bahwa kerangka manusia itu adalah kakak kandungnya yang bernama I Ketut Wijana, 80, alias Ketut Wina.

Keyakinan tersebut diperkuat dengan temuan gelang tangan yang dipakai korban dan pakaian yang ditemukan di TKP. “Itu milik kakak kandung saya yang hilang,” kata Ngani kepada polisi.

Setelah itu, pihak keluarga langsung mengambil kerangka tersebut untuk dilakukan upacara penguburan.

Pihak keluarga mengaku telah mengikhlaskan kepergian korban serta  menolak untuk dilakukan otopsi.

“Iya benar. Dugaaan kami, korban meninggal karena terjatuh ke tebing dan kemudian meninggal dunia,” ujar Kapolsek Tejakula  AKP Wayan Sartika kemarin.

Selain itu, lanjut AKP Sartika, semasa hidup, korban sering lupa jalan pulang serta kebingungan. “Itu mungkin karena faktor usia yang sudah lanjut,” tutupnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/