29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:31 AM WIB

Gede Wirata: Gunung Agung Baru Bersin Sudah Begini Dampaknya

DENPASAR – Aliansi Masyarakat Pariwisata Bali (AMPB) mendatangi gedung DPRD Bali, kemarin siang (13/12).

Mereka diterima oleh Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama didampingi sejumlah anggota dewan.

Rombongan AMPB dipimpin oleh Gus De Sutawa, bersama jajaran termasuk pengusaha Gede Wirata.

Sama saat bertemu Gubernur Pastika, Selasa lalu (12/12), mereka meminta agar legislatif ikut mengambil tindakan nyata.

Adi Wiryatama sepakat situasi saat ini mesti diambil langkah cepat. Mantan Bupati Tabanan itu mengajak AMPB bersama DPRD Bali segera menemui Presiden Jokowi.

“Segera kami menemui Presiden Jokowi supaya nantinya agar ada langkah pemerintah pusat.

Apakah ditetapkan sebagai status force majure (gawat darurat) atau bagaimana? Supaya bisa mengalokasikan anggaran,” kata Adi.

Bali sudah memosisikan hidup secara penuh di pariwisata. Dengan situasi seperti ini, jelas mesti ada langkah – langkah untuk bisa bertahan.

Hal lain yang perlu diantisipasi yakni terkait penutupan bandara. Harus ada mekanisme jelas ketika terjadi pengalihan ke Surabaya melalui jalur darat.

Ini berkaca pada penutupan bandara beberapa waktu lalu, di mana travel menaikkan harga sepihak dari Rp 6 juta jadi Rp 12 juta ke Surabaya.

“Yang gini – gini biar tidak merusak citra pariwisata Bali,” tukas pejabat yang fasih berbahasa Jepang itu.

Pria yang pernah jadi guide itu meminta komponen pariwisata untuk merumuskan dan memastikan siapa yang akan bicara kepada presiden.

Adi meminta pertemuan dengan presiden tidak bertele tele. “Karena bukan Bali saja imbasnya, kalua Bali bangkrut daerah disekitar Bali berimbas sangat luar biasa,” pungkasnya.

‎Sementara Wirata mengatakan, pariwisata Bali sudah dalam kondisi yang sangat rawan. “Ini gunung Agung baru bangkes – bangkes (bersin – bersin) sudah seperti ini imbasnya. Bagaimana nanti jika sampai melestus dan terjadi seperti tahun 1963, kita akan terkapar,” kata Wirata.

Dia berharap ada langkah serius untuk menjaga pariwisata Bali. Salah satunya meyakinkan negara luar bahwa masih aman ke Bali.

“Yang terpenting adalah penerbangan masih tetap diusahakan masuk Bali,” harapnya.‎ 

DENPASAR – Aliansi Masyarakat Pariwisata Bali (AMPB) mendatangi gedung DPRD Bali, kemarin siang (13/12).

Mereka diterima oleh Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama didampingi sejumlah anggota dewan.

Rombongan AMPB dipimpin oleh Gus De Sutawa, bersama jajaran termasuk pengusaha Gede Wirata.

Sama saat bertemu Gubernur Pastika, Selasa lalu (12/12), mereka meminta agar legislatif ikut mengambil tindakan nyata.

Adi Wiryatama sepakat situasi saat ini mesti diambil langkah cepat. Mantan Bupati Tabanan itu mengajak AMPB bersama DPRD Bali segera menemui Presiden Jokowi.

“Segera kami menemui Presiden Jokowi supaya nantinya agar ada langkah pemerintah pusat.

Apakah ditetapkan sebagai status force majure (gawat darurat) atau bagaimana? Supaya bisa mengalokasikan anggaran,” kata Adi.

Bali sudah memosisikan hidup secara penuh di pariwisata. Dengan situasi seperti ini, jelas mesti ada langkah – langkah untuk bisa bertahan.

Hal lain yang perlu diantisipasi yakni terkait penutupan bandara. Harus ada mekanisme jelas ketika terjadi pengalihan ke Surabaya melalui jalur darat.

Ini berkaca pada penutupan bandara beberapa waktu lalu, di mana travel menaikkan harga sepihak dari Rp 6 juta jadi Rp 12 juta ke Surabaya.

“Yang gini – gini biar tidak merusak citra pariwisata Bali,” tukas pejabat yang fasih berbahasa Jepang itu.

Pria yang pernah jadi guide itu meminta komponen pariwisata untuk merumuskan dan memastikan siapa yang akan bicara kepada presiden.

Adi meminta pertemuan dengan presiden tidak bertele tele. “Karena bukan Bali saja imbasnya, kalua Bali bangkrut daerah disekitar Bali berimbas sangat luar biasa,” pungkasnya.

‎Sementara Wirata mengatakan, pariwisata Bali sudah dalam kondisi yang sangat rawan. “Ini gunung Agung baru bangkes – bangkes (bersin – bersin) sudah seperti ini imbasnya. Bagaimana nanti jika sampai melestus dan terjadi seperti tahun 1963, kita akan terkapar,” kata Wirata.

Dia berharap ada langkah serius untuk menjaga pariwisata Bali. Salah satunya meyakinkan negara luar bahwa masih aman ke Bali.

“Yang terpenting adalah penerbangan masih tetap diusahakan masuk Bali,” harapnya.‎ 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/