JAKARTA, radrbali.id- PT Pupuk Indonesia (Persero) mendukung kegiatan konservasi lingkungan dan pemuliaan air. Perusahaan ikut terlibat melalui Yayasan Puri Kauhan Ubud yang menyelenggarakan kegiatan Sastra Saraswati Sewana 2022 dengan mengangkat tema “Toya Uriping Bhuwana, Usadhaning Sangaskara” dengan makna, Air Sumber Kehidupan dan Penyembuh Peradaban di Kintamani, Bangli, Rabu (16/3).
Direktur SDM, Tata Kelola, & Manajemen Risiko Pupuk Indonesia, Tina T. Kemala Intan mengatakan bahwa dukungan Pupuk Indonesia dalam kegiatan konservasi lingkungan dan pemuliaan air juga merupakan aksi nyata perusahaan mendukung agenda pemerintah dalam acara G20, yaitu transisi energi.
“Dukungan Pupuk Indonesia pada acara ini sudah sesuai dengan arahan Presiden Jokowi dalam ajang G20 yang mana Indonesia akan menekankan pada tiga topik utama sebagai konvergensi isu yaitu, kesehatan, ekonomi digital dan transisi energi,” demikian ungkap Tina.
Tina menjelaskan bahwa kegiatan Sastra Saraswati Sewana 2022 juga bertujuan membangkitkan kesadaran masyarakat, khususnya masyarakat Bali untuk melakukan lebih banyak aksi-aksi nyata untuk konservasi lingkungan dan pemuliaan air dengan konsep Nyegara Gunung.
Kegiatan sastra saraswati sewana 2022, akan mengambil lokasi kegiatan utama di sepanjang aliran sungai Oos. Dari Batur sebagai hulu, sungai Oos-Ubud, di tengah serta Hilir disekitar Masceti. Kegiatan yang dilakukan fokus pada upaya-upaya untuk membangkitkan kepedulian dan kesadaran masyarakat agar mau melakukan aksi-aksi nyata penyelamatan lingkungan dengan pendekatan budaya. Lalu titik pusat kegiatan ada di tiga tempat, yaitu, Hulu-Batur, Tengah-Ubud, Hilir-Masceti atau Gianyar.
Bali sebagai sebuah provinsi yang juga pulau tersendiri, sangat perlu untuk menjaga dan memastikan kelestarian sumber-sumber air, karena kehidupan masyarakat sangat tergantung pada sumber air tersebut. Ada 4 danau utama di Bali, yaitu Danau Batur, Beratan, Buyan dan Tamblingan. Keempat danau tersebut memiliki kekhasan dengan fungsi penting, dan sangat lekat dengan kehidupan dan budaya masyarakat. Danau-danau di Bali adalah tipe danau vulkanik tertutup, sehingga semua beban yang masuk akan terakumulasi dan semakin sulit terpurifikasi atau ternetralkan.
Sementara itu, Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud AAGN Ari Dwipayana menyatakan bahwa kegiatan pemuliaan air Nyegara Gunung akan dimulai di kawasan hulu Tukad Oos yang meliputi empat agenda aksi yaitu penanaman 25.000 pohon di 15 desa di kawasan inti Global Geopark Batur dan kawasan Alas Kekeran di TWA Gunung Batur, pembangunan Sistem Pengelolaan Sampah Sirkular Pura Ulun Danu Batur, kampanye pemuliaan dan pelestarian Danau Batur, serta perawatan sumber-sumber mata air di kawasan hulu (Batur dan Payangan).
Hadir dalam kegiatan ini Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Alue Dohong, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Sekda Kabupaten Bangli Ida Bagus Gde Giri Putra, serta seluruh unsur Forkopimda Kabupaten Bangli. (rba)