33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:32 PM WIB

Kejati Bali Pelajari Dugaan Korupsi di KONI Bali

DENPASAR– Kejati Bali telah menerima laporan adanya dugaan korupsi di tubuh KONI Bali. Laporan dari warga tersebut menyebut ada dugaan korupsi saat KONI Bali mengikuti gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, Oktober 2021.

 

Saat itu KONI Bali berada di bawah pimpinan I Ketut Suwandi. Suwandi sendiri baru saja purna tugas periode 2017 – 2021. Kini KONI Bali dipimpin IGN Oka Darmawan.

 

Terkait laporan dugaan korupsi di KONI Bali, Kasi Penkum Kejati Bali, A Luga Harlianto membenarkan. Laporan masuk pada 14 Maret 2022 melalui bagian tindak pidana khusus.

 

“Ini baru sebatas laporan. Seperti laporan masyarakat lainnya, laporan yang masuk akan kami pelajari dan telaah dulu sesuai SOP di Kejaksaan,” ujar Luga, Senin kemarin (21/3).

 

Luga menegaskan, setiap laporan yang masuk harus dipastikan valid. Informasi dan data yang dilaporkan juga harus bisa dipertanggungjawabkan. “Setelah kami telaah, nanti akan ketahuan apakah ini masuk wewenang kami. Kami juga harus lapor pada pimpinan,” tukasnya.

 

Informasi yang dihimpun, laporan ini terkait dugaan penyelewengan penyelenggaraan PON Papua. Di antaranya pengadaan jaket, tas, tiket pesawat, hingga hotel para atlet Bali.

 

 

DENPASAR– Kejati Bali telah menerima laporan adanya dugaan korupsi di tubuh KONI Bali. Laporan dari warga tersebut menyebut ada dugaan korupsi saat KONI Bali mengikuti gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, Oktober 2021.

 

Saat itu KONI Bali berada di bawah pimpinan I Ketut Suwandi. Suwandi sendiri baru saja purna tugas periode 2017 – 2021. Kini KONI Bali dipimpin IGN Oka Darmawan.

 

Terkait laporan dugaan korupsi di KONI Bali, Kasi Penkum Kejati Bali, A Luga Harlianto membenarkan. Laporan masuk pada 14 Maret 2022 melalui bagian tindak pidana khusus.

 

“Ini baru sebatas laporan. Seperti laporan masyarakat lainnya, laporan yang masuk akan kami pelajari dan telaah dulu sesuai SOP di Kejaksaan,” ujar Luga, Senin kemarin (21/3).

 

Luga menegaskan, setiap laporan yang masuk harus dipastikan valid. Informasi dan data yang dilaporkan juga harus bisa dipertanggungjawabkan. “Setelah kami telaah, nanti akan ketahuan apakah ini masuk wewenang kami. Kami juga harus lapor pada pimpinan,” tukasnya.

 

Informasi yang dihimpun, laporan ini terkait dugaan penyelewengan penyelenggaraan PON Papua. Di antaranya pengadaan jaket, tas, tiket pesawat, hingga hotel para atlet Bali.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/