SINGARAJA– Pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan akhirnya memasang rambu tambahan di ruas Jalan Raya Desa Tigawasa. Dengan harapan pengemudi yang mengikuti penunjuk arah dari Google Maps, bisa memilih jalur yang lebih aman.
Selama ini di Desa Tigawasa dipilih sebagai jalur alternatif bagi pelancong dari Denpasar yang hendak menuju Lovina. Mengingat jalur itu yang paling cepat dan paling dekat. Namun dari dua jalur yang tersedia, salah satu diantaranya adalah jalur ekstrem.
Jalur itu adalah Jalan Raya Tigawasa-Kaliasem. Jalur tersebut merupakan jalur yang paling cepat. Bila datang dari arah Denpasar, pengemudi akan melewati jalur turunan ekstrem. Pengemudi kendaraan matic – baik itu sepeda motor maupun mobil – kerap celaka di jalur ini.
Kecelakaan terakhir terjadi pada Senin (2/5) lalu. Mobil yang dikendarai rombongan pelancong asal Bogor, terjun bebas ke jurang. Akibatnya seorang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Kemarin Polsek Banjar dan Dishub Buleleng memutuskan memasang rambu tambahan. Rambu itu berupa tanda penunjuk arah menuju kawasan Lovina. Pengemudi diarahkan melalui Jalan Raya Tigawasa-Temukus. Jalur tersebut relatif landai dan lebih aman bagi pengguna kendaraan matic.
Kapolsek Banjar Kompol Gusti Nyoman Sudarsana mengatakan rambu tersebut dipasang sebagai langkah pencegahan. Sebab aplikasi penunjuk arah kerap menunjukkan jalur terdekat, tanpa memperhitungkan keamanan jalur.
“Dengan rambu penunjuk arah ini kita mengarahkan para pengguna jalan khususnya yang baru pertama kali melintas supaya melalui jalur yang melalui Kantor Desa Tigawasa. Itu jalur yang relatif lebih aman dilintasi,” kata Sudarsana.
Menurutnya jalur Tigawasa-Kaliasem sangat ekstrem. Sebab jalur itu berupa turunan dan tikungan tajam. Ditambah lagi ada jurang yang cukup dalam.
“Kalau warga setempat sih sudah biasa lewat jalur itu. Tapi untuk yang pertama kali lewat, pasti kesulitan. Mudah-mudahan kedepan tidak ada kecelakaan lagi karena salah memilih jalur,” demikian Sudarsana. (eps)