33.8 C
Jakarta
18 Mei 2024, 13:24 PM WIB

Bus Pariwisata Seruduk Sejumlah Kendaraan hingga Tewaskan Pejalan Kaki

TABANAN- Kecelakaan mengerikan kembali terjadi di Tabanan. Kali ini tepat di Hari Raya Kuningan, sebuah bus pariwisata bernopol B 7134 WGA mengalami kecelakaan beruntun di jalur Denpasar-Singaraja, tepatmya di Banjar Dinas Pacung, Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Sabtu (18/6). Akibat kecelakaan tersebut satu korban dilaporkan meninggal dunia.

 

Berdasarkan informasi di lapangan menyebutkan peristiwa kecelakaan lalu lintas itu di kilometer 48,9 , itu terjadi sekitar pukul 12.00 wita. Bus pariwisata yang mengangkut sebanyak 55 orang penumpang anak sekolah SMP Laboratorium School Unesa 2 Surabaya datang dari arah utara Singaraja untuk menuju arah selatan Denpasar.

 

Melintas di jalan menurun mendadak rem bus tak berfungsi dan tidak terkendali. Bus yang dikemudikan Agus Supriyanto asal Sidoarjo, Jawa Timur pun oleng kemudian menabrak mobil Avanza yang datang dari arah berlawanan.

 

Selanjutnya menabrak mobil Suzuki APV sampai terperosok ke saluran air sebelah timur jalan. Lantaran bus yang sudah tidak terkendali, bus kembali menabrak 4 kendaraan roda empat lainnya termasuk menabrak sepeda motor hingga pejalan kaki.

 

Menghindari tabrakan kembali sopir bus membanting setir hingga bus terperosok di perkebunan warga yang dalamnya sekitar 5 meter.

 

Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra tak menampik peristiwa kecelakaan tersebut. “Benar kecelakaan itu, sementara ini kami lagi periksa dan melakukan penyelidikan,” ungkap AKBP Ranefli.

 

Dia menyebut bus pariwisata tersebut berasal dari Jawa datang dari arah Gilimanuk langsung menuju Singaraja melalui Bedugul Baturiti untuk menuju tujuan Denpasar.

 

“Rencana bus usai berwisata di Obyek Ulun Danu Beratan selain menuju Denpasar juga rencana berwisata di daerah Gianyar. Namun malah alami kecelakaan lalu lintas beruntun,” tutur AKBP Ranefli.

 

Sementara ini dari data awal setelah dilakukan olah TKP di lapangan baru satu orang korban meninggal dari laka  beruntun tersebut. Dengan korban  merupakan seorang pejalan kaki yakni Ni Wayan Wardani, 30, asal Banjar Dinas Pacung, Baturiti.

 

“Satu orang yang meninggal dunia, ada pula korban yang mengalami luka-luka, namun sudah pulang dari rumah sakit. Korban pejalan kaki yang meninggal tersebut ditabrak usai melakukan persembahyangan saat Hari Raya Kuningan,” terangnya.

 

Selain itu akibat kecelakaan lalu lintas beruntun tersebut sebanyak 10 kendaraan mobil pribadi juga mengalami kerusakan termasuk 3 unit kendaraan motor.

 

Untuk sopir bus diamankan di Mapolsek Baturiti. Dari pengakuan sopir, busnya mengalami rem blong alias tak berfungsi. “Jadi dugaan sementara rem bus sudah tidak berfungsi saat berada di jalan turunan Bedugul,” ucapnya.

 

“Sopir bus juga sudah kami periksa. Dia tidak mengendarai mobil dalam keadaan mengantuk atau hal lainnya,” sambungnya.

 

Guna memastikan kronologis peristiwa tersebut dan penyebab kecelakaan, pihaknya juga menurunkan tim traffic accident analisis dari Polda Bali. “Sejauh tim tersebut masih bekerja dan menganalisis kecelakaan itu,” tandasnya.

 

Disisi lain salah seorang warga asal Banjar Dinas Pacung, Baturiti Armawan mengatakan peristiwa kecelakaan laka lantas tersebut begitu cepat disaat kondisi jalan padat di daerah Baturiti.

 

Bus sudah tampak oleng dari jalan turun dari Bedugul. Sehingga menabrak kendaraan dari arah berlawanan. Bahkan menyebabkan satu mobil terlempar ke pinggir jalan usai tertabrak.

 

“Sedangkan pejalan kaki yang meninggal tersebut warga di sini, Ni Wayan Wardani atau disapa Ibu Okta. Korban meninggal saat dilarikan ke rumah sakit usai alami luka berat,” ungkapnya.

 

Selain itu salah seorang saksi di lapangan I Wayan Mager, warga setempat juga menyebut bahwa saat itu dirinya sedang berada atau duduk di Bale bengong. Nah, saat itu dirinya melihat langsung bahwa bus itu berjalan zig-zag atau oleng dari atas.

 

Posisi jalanan menurun membuat bus makin tidak terkendali. Kemudian menabrak sejumlah kendaraan dari arah berlawanan. Usai tabrakan beruntun, bus berhenti ketika menabrak Bale bengong di restoran.

 

“Saya saat tabrakan tidak berani melihat, tapi suaranya keras (saat tabrakan). Yang tertabrak mobil pribadi yakni sebagai besar pemedek yang akan bersembahyang,” ungkapnya.

 

Akibat peristiwa laka lantas tersebut jalur Denpasar-Singaraja pun sebaliknya mengalami kemacetan.  (uli)

 

TABANAN- Kecelakaan mengerikan kembali terjadi di Tabanan. Kali ini tepat di Hari Raya Kuningan, sebuah bus pariwisata bernopol B 7134 WGA mengalami kecelakaan beruntun di jalur Denpasar-Singaraja, tepatmya di Banjar Dinas Pacung, Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Sabtu (18/6). Akibat kecelakaan tersebut satu korban dilaporkan meninggal dunia.

 

Berdasarkan informasi di lapangan menyebutkan peristiwa kecelakaan lalu lintas itu di kilometer 48,9 , itu terjadi sekitar pukul 12.00 wita. Bus pariwisata yang mengangkut sebanyak 55 orang penumpang anak sekolah SMP Laboratorium School Unesa 2 Surabaya datang dari arah utara Singaraja untuk menuju arah selatan Denpasar.

 

Melintas di jalan menurun mendadak rem bus tak berfungsi dan tidak terkendali. Bus yang dikemudikan Agus Supriyanto asal Sidoarjo, Jawa Timur pun oleng kemudian menabrak mobil Avanza yang datang dari arah berlawanan.

 

Selanjutnya menabrak mobil Suzuki APV sampai terperosok ke saluran air sebelah timur jalan. Lantaran bus yang sudah tidak terkendali, bus kembali menabrak 4 kendaraan roda empat lainnya termasuk menabrak sepeda motor hingga pejalan kaki.

 

Menghindari tabrakan kembali sopir bus membanting setir hingga bus terperosok di perkebunan warga yang dalamnya sekitar 5 meter.

 

Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra tak menampik peristiwa kecelakaan tersebut. “Benar kecelakaan itu, sementara ini kami lagi periksa dan melakukan penyelidikan,” ungkap AKBP Ranefli.

 

Dia menyebut bus pariwisata tersebut berasal dari Jawa datang dari arah Gilimanuk langsung menuju Singaraja melalui Bedugul Baturiti untuk menuju tujuan Denpasar.

 

“Rencana bus usai berwisata di Obyek Ulun Danu Beratan selain menuju Denpasar juga rencana berwisata di daerah Gianyar. Namun malah alami kecelakaan lalu lintas beruntun,” tutur AKBP Ranefli.

 

Sementara ini dari data awal setelah dilakukan olah TKP di lapangan baru satu orang korban meninggal dari laka  beruntun tersebut. Dengan korban  merupakan seorang pejalan kaki yakni Ni Wayan Wardani, 30, asal Banjar Dinas Pacung, Baturiti.

 

“Satu orang yang meninggal dunia, ada pula korban yang mengalami luka-luka, namun sudah pulang dari rumah sakit. Korban pejalan kaki yang meninggal tersebut ditabrak usai melakukan persembahyangan saat Hari Raya Kuningan,” terangnya.

 

Selain itu akibat kecelakaan lalu lintas beruntun tersebut sebanyak 10 kendaraan mobil pribadi juga mengalami kerusakan termasuk 3 unit kendaraan motor.

 

Untuk sopir bus diamankan di Mapolsek Baturiti. Dari pengakuan sopir, busnya mengalami rem blong alias tak berfungsi. “Jadi dugaan sementara rem bus sudah tidak berfungsi saat berada di jalan turunan Bedugul,” ucapnya.

 

“Sopir bus juga sudah kami periksa. Dia tidak mengendarai mobil dalam keadaan mengantuk atau hal lainnya,” sambungnya.

 

Guna memastikan kronologis peristiwa tersebut dan penyebab kecelakaan, pihaknya juga menurunkan tim traffic accident analisis dari Polda Bali. “Sejauh tim tersebut masih bekerja dan menganalisis kecelakaan itu,” tandasnya.

 

Disisi lain salah seorang warga asal Banjar Dinas Pacung, Baturiti Armawan mengatakan peristiwa kecelakaan laka lantas tersebut begitu cepat disaat kondisi jalan padat di daerah Baturiti.

 

Bus sudah tampak oleng dari jalan turun dari Bedugul. Sehingga menabrak kendaraan dari arah berlawanan. Bahkan menyebabkan satu mobil terlempar ke pinggir jalan usai tertabrak.

 

“Sedangkan pejalan kaki yang meninggal tersebut warga di sini, Ni Wayan Wardani atau disapa Ibu Okta. Korban meninggal saat dilarikan ke rumah sakit usai alami luka berat,” ungkapnya.

 

Selain itu salah seorang saksi di lapangan I Wayan Mager, warga setempat juga menyebut bahwa saat itu dirinya sedang berada atau duduk di Bale bengong. Nah, saat itu dirinya melihat langsung bahwa bus itu berjalan zig-zag atau oleng dari atas.

 

Posisi jalanan menurun membuat bus makin tidak terkendali. Kemudian menabrak sejumlah kendaraan dari arah berlawanan. Usai tabrakan beruntun, bus berhenti ketika menabrak Bale bengong di restoran.

 

“Saya saat tabrakan tidak berani melihat, tapi suaranya keras (saat tabrakan). Yang tertabrak mobil pribadi yakni sebagai besar pemedek yang akan bersembahyang,” ungkapnya.

 

Akibat peristiwa laka lantas tersebut jalur Denpasar-Singaraja pun sebaliknya mengalami kemacetan.  (uli)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/