NEGARA, Radar Bali – Bupati Jembrana I Nengah Tamba memberikan kuliah umum pada acara Yudisium Wisudawan Fakultas Hukum Universitas Udayana Tahun 2022 bertempat di Aula Fakultas Hukum Universitas Udayana, Selasa (22/6/2022).
Kuliah umum di Universitas Udayana, yang kedua kalinya bagi Bupati Tamba dalam sebulan terakhir, sebelumnya memberikan kuliah umum di Universitas Widyagama, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (18/5) dan Universitas Triatma Mulya.
Kesempatan memberikan kuliah umum ini, sebagai bentuk apresiasi dunia kampus untuk Jembrana yang semakin maju.
Pada saat kuliah umum di Universitas Udayana, di hadapan 78 calon wisudawan, kuliah umum yang juga dihadiri Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana Putu Gede Arya Sumerta Yasa, Bupati Jembrana menyampaikan pentingnya ilmu hukum baik dalam tatanan pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat.
Kepada para wisudawan, bupati yang juga lulusan Fakultas Hukum Universitas Udayana tersebut mendorong calon wisudawan untuk tetap semangat dan tidak pernah putus asa. Khususnya di masa sulit pemulihan ekonomi dampak pandemi Covid-19.
“Sebagai generasi penerus yang akan memasuki dunia kerja,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, bupati mengangkat masa saat kuliah di Fakultas Hukum, tempat ia memberikan kuliah umum. Bupati juga memberikan semangat kepada calon wisudawan meski tantangan yang dihadapi tidak sedikit.
“Saya berterima kasih hari ini bisa kembali ke kampus yang sudah 32 tahun saya tinggalkan. Jangan pernah khawatir, dan menyerah. Yakinkan diri, sarjana hukum senantiasa dibutuhkan di setiap lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Sebagai jebolan sarjana hukum yang saat ini memimpin kabupaten ujung barat Bali, bupati membagikan sejumlah pengalamannya saat memimpin Jembrana.
Mengawali paparannya, Ia mengatakan membangun Jembrana saat ini berlandaskan visi jembrana bahagia berlandaskan Tri Hita Karana dengan implementasi misi Nangun Sad Kerthi Loka Jembrana.
Menurut bupati Tamba, menjadikan masyarakat Jembrana yang bahagia akan memberikan berbagai dampak positif dalam berbagai aspek kehidupan. Begitu pula dengan program, telah disusun guna menyongsong Jembrana Emas 2026.
Kata kunci dari terwujudnya tahun keemasan Jembrana itu adalah dibangunnya tol yang menghubungkan Bali barat dengan ibu kota provinsi Bali.
Pembangunan tol Giilkmanuk -Mengwi, harus dan wajib berdampak positif bagi pembangunan Jembrana. Jembrana jangan hanya sebagai penonton dengan adanya jalan tol ini. Sehingga, Jembrana emas harus disiapkan dari sekarang. Mulai pengelolaan potensi yang ada dan menyiapkan sumberdaya manusia yang handal.
“Jembrana emas 2026 akan ditandai dengan ledakan kunjungan ke Jembrana dan penyerapan banyak tenaga kerja. Saya prediksi di tahun itu ada kunjungan hingga 6-8 juta orang. Karena Jembrana punya spot-spot wisata yang cukup potensial. Kita juga punya budaya yang hanya ada di Jembrana. Ini yang ingin kita eksplore lebih maksimal lagi,” kata bupati.
Karena itu, daya dukung mesti disiapkan dari sekarang. Baik itu sisi SDM, serta optimalisasi aset dukungan karpet merah bagi investor.
“Berbagai destinasi hingga budaya yang kita miliki wajib dikunjungi dan kita naikkan kelasnya. Lantas siapa yang akan menggarap peluang ini? Tentu saja adik-adik kita generasi penerus dan mahasiswa, serta SDM lokal masyarakat Jembrana mesti bersiap,” tandasnya. (rba/bas/han)