SINGARAJA – Musibah kebakaran kembali terjadi di Buleleng, tepatnya di rumah milik Wayan Suyasa,34 di Jalan Serma Karma, Gang I Nomor 3, Desa Baktiseraga, Buleleng.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi pada Kamis (4/1) pukul 01.20 tersebut. Hanya saja, seluruh harta benda, termasuk cincin berlian, permata dan surat-surat penting lainnya habis dilahap si jago merah.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali usai kejadian, terlihat puing-puing bangunan bekas amukan api berserakan.
Asap masih mengepul meski tak sehebat dini hari kemarin. Silih berganti keluarga dan kerabat korban pun berdatangan untuk menjenguk kondisi korban.
Disela kunjungan keluarganya tersebut, pemilik rumah, Wayan Suyasa menyambut Jawa Pos Radar Bali dalam suasana duka.
Di rumah seluas 4 are tersebut, Ia hanya tinggal bersama istrinya, Desak Nyoman Suartini,35 dan juga empat orang anaknya yang masih kecil-kecil.
Sebelum peristiwa naas tersebut terjadi, sekitar pukul 11.00, seperti biasa, Suyasa yang memiliki bisnis online dengan menjual cincin berlian, permata dan lainnya ini sedang chatting dengan konsumen.
Sekitar jam 00.30, Ia pun mulai mengantuk namun masih berusaha melayani konsumen melalui dunia maya.
“Biasanya saya tidur di kamar paling pojok timur. Namun, entah mengapa, kemarin saya ingin tidur di kamar paling pojok barat,” ujarnya kemarin.
Sementara itu, istri dan anaknya tersebut tidur di ruangan tamu. Karena tak kuat menahan rasa ngantuk, Suyasa pun akhirnya ketiduran di kamar paling barat tersebut.
Sekitar pukul 01.20 kemudian, Suyasa pun dibangunkan oleh istrinya karena merasa ada hawa panas. “Pak ada api besar sekali,” ujar Suyasa menirukan gaya istrinya.
Suyasa pun kemudian terbangun dan melihat api sudah membesar di bagian atap rumah yang bersumber dari kamar paling pojok timur.
“Saya langsung cepat mengambil anak-anak. Saya tarik anak-anak saya saat tertidur dan bawa ke depan rumah, karena atap rumah kelihatan mulai roboh dan api dengan cepat sudah memenuhi ruangan,” ungkapnya.
Tak ada satu pun barang yang bisa diselamatkan oleh Suyasa. Termasuk juga barang dagangan seperti cincin berlian, permata dan lainnya yang baru saja dibelinya secara kredit di Lombok sekitar 3 hari yang lalu.
“Saya pun tak pakai baju saat itu. Kemudian, saya berusaha menyelamatkan jemuran yang ada di belakang rumah, namun saya malah tersambar oleh api,” terangnya.
Suyasa pun memperlihatkan luka bakar di bagian punggung kirinya sekitar 7 centimeter. Rasa sakit pun tak dihiraukannya saat itu.
Ia tetap berusaha menyelamatkan barang-barang lainnya sendirian, seperti motor dan mobilnya meskipun api terus berkobar.
“Bodi motor dan mobil sudah kena hawa panas saat itu, bahkan sudah melepuh,” tuturnya. “Beruntung saya, istri dan anak-anak selamat,” paparnya.