33.9 C
Jakarta
24 November 2024, 17:08 PM WIB

Beraksi Lintas Provinsi, 4 Komplotan Rampok Dibekuk, 2 Masih Buron

SINGARAJA– Polisi akhirnya menangkap komplotan rampok yang beraksi di Balai Pantai Kementerian Pekerjaan Umum yang berada di Desa Musi, Kecamatan Gerokgak. Komplotan tersebut sempat menyekap tiga orang satpam. Dari 6 orang komplotan, empat orang diantaranya ditangkap. Sementara dua orang lainnya masih kabur.

 

Kasus perampokan itu terjadi pada pukul 01.30 Minggu (3/7) lalu. Sebanyak enam orang komplotan rampok langsung masuk ke areal Gedung Bali. Seorang satpam yang berjaga di bagian depan kantor, sempat disekap rampok. Komplotan langsung masuk ke dalam kantor. Di sana mereka juga menyekap seorang satpam lainnya.

 

Setelah menyekap seluruh tenaga pengamanan, para komplotan itu langsung bergerak leluasa di dalam kantor. Selama 30 menit mereka membobol ruangan administrasi. Total ada tiga buah brankas yang berisi uang sekitar Rp 90 juta yang dibawa kabur komplotan tersebut.

 

Begitu mendapat laporan tersebut, polisi langsung melakukan penyelidikan. Keesokan harinya, polisi mendapat informasi bahwa komplotan itu tengah menginap di sebuah hotel di Kecamatan Kuta Utara. Seluruhnya bersiap kabur ke Jakarta.

 

Tak ingin kehilangan jejak, polisi segera meringkus komplotan itu. Dari enam orang anggota komplotan, polisi hanya mampu menangkap empat orang saja. Sementara dua orang lainnya berhasil kabur. Dari empat orang yang ditangkap, tiga orang diantaranya ditembak karena berusaha kabur.

 

Mereka yang berhasil ditangkap adalah Irvan Ohorella, 47, warga Maluku Tengah; Oktavianus Here Radja, 42, warga Surabaya; Yandri Souhaly, 34, asal Kabupaten Subang; dan Adie Syaipul Makmur, 37, asal Kabupaten Bandung. Kedua nama terakhir merupakan pecatan TNI. Sementara yang masih buron berinisial OHR dan MLS.

 

Kapolsek Gerokgak Kompol I Ketut Suaka Purnawasa mengatakan, komplotan itu merupakan kelompok yang terlatih. Mereka telah memetakan sasaran sebelum beraksi. Saat menjalankan aksinya, mereka tak segan-segan menyekap orang yang berusaha menghentikan perbuatan komplotan tersebut. “Mereka ini sudah beberapa kali melakukan kejahatan di Jawa Barat dan Jakarta. Mereka ini datang ke Bali sengaja untuk membobol kantor tersebut,” ungkap Suaka Purnawasa saat memberikan keterangan pers di Mapolres Buleleng, Rabu (20/7).

 

Menurut Suaka dalam menjalankan aksinya, komplotan ini membagi tugas. Otak komplotan yakni OHR dan MLS biasanya melakukan survey dan memetakan target sasaran. Mereka juga yang menunjukkan lokasi. Sementara empat orang lainnya berperan sebagai orang yang melakukan aksi pembobolan.

 

Kini para tersangka ditahan di Mapolsek Gerokgak. Mereka dijerat pasal 365 ayat 2 KUHP dengan ancaman hukuman hingga 12 tahun penjara. (eps)

SINGARAJA– Polisi akhirnya menangkap komplotan rampok yang beraksi di Balai Pantai Kementerian Pekerjaan Umum yang berada di Desa Musi, Kecamatan Gerokgak. Komplotan tersebut sempat menyekap tiga orang satpam. Dari 6 orang komplotan, empat orang diantaranya ditangkap. Sementara dua orang lainnya masih kabur.

 

Kasus perampokan itu terjadi pada pukul 01.30 Minggu (3/7) lalu. Sebanyak enam orang komplotan rampok langsung masuk ke areal Gedung Bali. Seorang satpam yang berjaga di bagian depan kantor, sempat disekap rampok. Komplotan langsung masuk ke dalam kantor. Di sana mereka juga menyekap seorang satpam lainnya.

 

Setelah menyekap seluruh tenaga pengamanan, para komplotan itu langsung bergerak leluasa di dalam kantor. Selama 30 menit mereka membobol ruangan administrasi. Total ada tiga buah brankas yang berisi uang sekitar Rp 90 juta yang dibawa kabur komplotan tersebut.

 

Begitu mendapat laporan tersebut, polisi langsung melakukan penyelidikan. Keesokan harinya, polisi mendapat informasi bahwa komplotan itu tengah menginap di sebuah hotel di Kecamatan Kuta Utara. Seluruhnya bersiap kabur ke Jakarta.

 

Tak ingin kehilangan jejak, polisi segera meringkus komplotan itu. Dari enam orang anggota komplotan, polisi hanya mampu menangkap empat orang saja. Sementara dua orang lainnya berhasil kabur. Dari empat orang yang ditangkap, tiga orang diantaranya ditembak karena berusaha kabur.

 

Mereka yang berhasil ditangkap adalah Irvan Ohorella, 47, warga Maluku Tengah; Oktavianus Here Radja, 42, warga Surabaya; Yandri Souhaly, 34, asal Kabupaten Subang; dan Adie Syaipul Makmur, 37, asal Kabupaten Bandung. Kedua nama terakhir merupakan pecatan TNI. Sementara yang masih buron berinisial OHR dan MLS.

 

Kapolsek Gerokgak Kompol I Ketut Suaka Purnawasa mengatakan, komplotan itu merupakan kelompok yang terlatih. Mereka telah memetakan sasaran sebelum beraksi. Saat menjalankan aksinya, mereka tak segan-segan menyekap orang yang berusaha menghentikan perbuatan komplotan tersebut. “Mereka ini sudah beberapa kali melakukan kejahatan di Jawa Barat dan Jakarta. Mereka ini datang ke Bali sengaja untuk membobol kantor tersebut,” ungkap Suaka Purnawasa saat memberikan keterangan pers di Mapolres Buleleng, Rabu (20/7).

 

Menurut Suaka dalam menjalankan aksinya, komplotan ini membagi tugas. Otak komplotan yakni OHR dan MLS biasanya melakukan survey dan memetakan target sasaran. Mereka juga yang menunjukkan lokasi. Sementara empat orang lainnya berperan sebagai orang yang melakukan aksi pembobolan.

 

Kini para tersangka ditahan di Mapolsek Gerokgak. Mereka dijerat pasal 365 ayat 2 KUHP dengan ancaman hukuman hingga 12 tahun penjara. (eps)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/