NEGARA– Hujan deras yang terjadi pada Minggu (9/9) malam hingga Senin (10/10) dini hari di wilayah Kecamatan Pekutatan, tidak hanya menyebabkan banjir. Sebab, di sejumlah lokasi juga terjadi tanah longsor. Namun longsor tidak terlalu parah dan tidak menyebabkan korban jiwa.
Camat Pekutatan I Wayan Yudana menyampaikan, akibat curah hujan yang tinggi pada Minggu malam, terjadi longsor di beberapa Desa di Pekutatan. Di antaranya di Desa Pulukan, Desa Pekutatan, Desa Gumrih, Desa Pangyangan dan Desa Pengaragoan. “Tidak parah, hanya longsor tebing pendek dan tidak sampai menimpa rumah warga,” jelasnya.
Sementara longsor tebing di Desa Pulukan sempat menimpa dua motor warga. Sebelum hujan deras, warga parkir motornya di dekat tebing tertimpa material. “Motor sudah berhasil dievakuasi, tidak ada korban jiwa,” tegasnya.
Selain longsor, tembok penyengker sekoalah dasar negeri (SDN) 1 Pulukan juga jebol sepanjang 48 meter. Jebolnya senderan itu, terjadi akibat hujan deras. Beruntung kejadian pada malam hari, sehingga tidak mengancam keselamatan siswa.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Putu Agus Artana Putra mengatakan, saat hujan terjadi pada Minggu malam, sejumlah titik lokasi terjadi longsor.
Selain di wilayah Pekutatan, tebing longsor juga terjadi di Desa Batuagung. Meskipun longsor yang terjadi kategori ringan, material longsor sempat menghalangi jalan. “Sudah kami tangani juga dengan bersihkan material yang menutup jalan,” jelasnya.
Selain longsor, juga terjadi banjir yang menutup jalan dan masuk pemukiman warga. Seperti yang terjadi di daerah Desa Gumrih, Kecamatan Pekutatan. Ini karena saluran drainase yang kecil sehingga membuat air hujan meluap.
Karena cuaca ektrem diprediksi masih terjadi dalam beberapa hari ke depan, pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu waspada. Terutama warga yang tinggal di daerah dengan tanah bertebing di sekitarnya. “Ketika intensitas hujan tinggi, berpotensi menyebabkan longsor dan banjir,” ungkapnya. (bas)