NEGARA – Banjir susulan di sungai Bilukpoh, Senin (24/10) petang, dinilai tidak mempengaruhi struktur fisik jembatan Bilukpoh Jalan Denpasar – Gilimanuk, Kecamatan Mendoyo. Jembatan secara kasat mata masih aman, tetapi perlu pengujian secara mendetail.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah Provinsi Bali, Anak Agung Yoni Sathia Puspadewi mengatakan, pihaknya sudah siagakan alat berat berupa ekskavator setelah banjir bandang Senin (17/10). Alat berat digunakan untuk membersihkan daerah aliran sungai, terutama dibawah jembatan.
Sehingga, ketika terjadi banjir susulan, sepeti yang terjadi pada Senin sore lalu, langsung melakukan pembersihan. “Alat berat standby di lokasi dan langsung bergerak ketika ada sampah yg menyumbat aliran sungai,” jelasnya, Selasa (25/10).
Sebanyak tiga alat berat standby di sekitar jembatan dan dua bisa digunakan untuk membersihkan aliran sungai agar air tidak meluap karena tersumbat. Ada saat banjir susulan melakukan pembersihan dan sementara pada saat pemberian lalu lintas dihentikan, karena alat berat membersihkan dari atas Jembana. Setelah pembersihan, lalu lintas kembali nomal.
Mengenai struktur jembatan, mengingat sudah dua kali debit air sungai naik dalam sepekan terkahir, Yoni memastikan bahwa jembatan dalam kondisi aman. “Struktur jembatan secara visual aman,” tegasnya.
Akan tetapi mengenai kelaikan jembatan, masih perlu pengujian secara mendetail. Pihak yang akan melakukan pengujian mendetail struktur jembatan darrli tim Bina Marga Kementerian PUPR. “Pengujian mendetail kemungkinan minggu depan, kami masih menunggu jadwal dari pusat,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini pihak satker balai jalan fokus melakukan pengamanan dan pembersihan jembatan. Serta mengantisipasi banjir susulan yang terjadi di sungai Bilukpoh yang berpotensi menganggu jembatan. “Saat ini kami fokus untuk pengamanan dan pembersihan jembatan,” tandasnya.
Sepeti diketahui, jembatan jembatan Bilukpoh, jalan Denpasar –Â Gilimanuk yang membatasi Kelurahan Tegalcangkring dan Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, sempat meluap. Penyebabnya, aliran sungai di bawah jembatan tertutup kayu dan tanah yang terbawa banjir bandang.
Luapan air sungai Bilukpoh hingga ke pemukiman warga. Akibatnya, puluhan rumah warga mengalami rusak berat dan ratusan warga mengungsi. Hingga saat ini masih dalam proses pembersihan sungai bawah jembatan dan sekitar jembatan yang tertutup material jembatan. (m.basir/radar bali)