DENPASAR – Tidak seluruh SMP di Kota Denpasar akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) lantaran terkendala sarana prasarana seperti komputer.
Dari 12 SMP negeri, hanya 9 yang bisa melakukan UNBK. Disdikpora berdalih tidak akan mewajibkan seluruh SMP menggelar ujian berbasis komputer ini.
Kadisdikpora Denpasar Wayan Gunawan kemarin (9/1) mengatakan, untuk melakukan UNBK harus persiapan dari jauh-jauh hari.
Sedangkan tidak semua sekolah memiliki komputer dan sarana lainnya seperti wifi. Gunawan juga mengungkapkan, anak-anak membutuhkan penyesuaian ketika ujian menggunakan komputer.
Tidak hanya cara pemakaian, tapi juga tahap-tahapannya. Sarana yang dibutuhkan dalam UNBK selain komputer juga ada wifi dan jaringan yang kuat beserta listrik yang memadai.
Lanjutnya, dijelaskan untuk jumlah peserta ujian nasioal berjumlah 13.545 orang. Dalam ujian nasional ini ada dua jenis, satu Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan satu lagi Ujian Nasional Berbasis Kerta dan Pensil (UNKP).
“Sekolah SMP peserta UNBK sebanyak 28 sekolah, SMPN 9 jumlahnya dan SMP swasta 19 sekolah. Untuk UNKP sebanyak 42 , terdiri dari SMPN 3 dan swasta 39,” ujarnya.
“ Tidak semua UNBK karena tidak punya persiapan. Karena harus lebih awal biar dapat penyesuaian alat,” ucapnya.
Ujian nasional akan berlangsung pada 23 -26 April. Ujian susulan pada 8 sampai 9 Mei. Nah, pengumuman kelulusan pada 23 Mei.
Mata pelajaran yang diujikan terdiri Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan IPA.