DENPASAR– Tim-tim penghuni babak delapan besar Piala Presiden 2018 dipastikan tidak bisa terpenuhi keinginannya memutihkan kartu yang diterima pemainnya di babak penyisihan lalu.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator penyelenggara memutuskan untuk tidak memutihkan kartu kuning dan kartu merah di babak delapan besar.
Chief Operating Officer PT LIB Tigor Shalom Boboy yang dihubungi Jawa Pos Radar Bali menegaskan kepastian tersebut.
Menurutnya, regulasi sudah disepakati sejak awal dan itu sudah menjadi keputusan bersama. Apalagi, regulasi ini dibuat untuk persiapan menuju Liga 1.
“Hanya final saja ada pemutihan. Kecuali sudah disepakati sejak awal. Karena kami lihat Piala Presiden juga untuk persiapan kompetisi,” terangnya.
Meskipun demikian, hal tersebut tidak berdampak apa-apa bagi Bali United. Sebab tidak ada kartu merah yang didapat Serdadu Tridatu.
Yang menggembirakan, match fee pertandingan di babak perempat final dipastikan akan bertambah. Untuk babak delapan besar, setiap tim yang kalah akan mendapatkan match fee sebesar Rp 100 juta.
Sedangkan bagi tim yang menang akan mendapatkan match fee sebesar Rp 150 juta. Mitra Kukar dan Bali United sendiri
mendapatkan match fee paling besar selama babak penyisihan grup karena kedua tim menyapu bersih tiga pertandingan.
Kedua tim sama-sama mengantongi dana segar sebesar Rp 375 juta. Perinciannya, setiap kemenangan di fase grup mendapatkan match fee sebesar Rp 125 juta.