28.1 C
Jakarta
22 November 2024, 19:08 PM WIB

Waspada, Angin Linus Hancurkan Bale Dangin, Pohon Ikut Bertumbangan

GIANYAR – Beragam bencana masih terus terjadi di Kabupaten Gianyar. Sejak dua hari terakhir, bencana alam terjadi di beberapa titik.

Kejadian terparah, satu unit bale dangin (balai tempat upacara) ambruk disapu kena angin linus (kencang). Pohon tumbang juga terjadi di beberapa titik.

Kepala BPBD Gianyar AA Oka Digjaya mengatakan, angina linus yang mengenai bale dangin terjadi di rumah I Made Dawe, di Banjar Sakih, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati.

“Angin linus berputar di satu lokasi. Tetangganya tidak kena. Kebetulan menimpa bale dangin,” ujar Agung Oka Digjaya.

Bale dangin seluas 6×5 meter dengan atap ilalang itu ambruk. “Saat kejadian lagi sepi, pemiliknya lagi jualan, karena pemiliknya pedagang,” jelas Digjaya.

Pihak BPBD langsung mengerahkan petugas beserta armadanya. “Saya juga ikut mengecek lokasi. Saya sarankan kepada pemiliknya untuk mengajukan proposal bantuan ke pemerintah,” jelasnya.

Dari pendataan, pemilik bale diperkirakan mengalami kerugian mencapai Rp 50 juta. Petugas juga membantu membersihkan puing bale dangin.

Di lokasi berbeda, terdapat dua pohon tumbang. Pertama, pohon tumbang di Banjar Tameng, Desa/Kecamatan Sukawati.

Pohon jenis Amplas berdiameter 60 cm, dengan tinggi 12 meter tumbang menimpa tempat usaha kerajinan kayu milik I Wayan Sukadana, 36.

Tidak ada korban dalam kejadian itu, pemilik usaha hanya mengalami kerugian meterial sebesar Rp 10 juta.

Pohon tumbang lainnya terjadi di areal setra Pura Dalem Banjar Siyut, Desa Tulikup Kecamatan Gianyar. Sebuah palinggih penyimpangan tertimpa pohon Ketapang.

Petugas juga telah memotong-motong kayu itu menjadi bagian kecil. Sebagai pangempon atau pengusung pura, warga mengalami kerugian Rp 10 juta.

Bencana akibat curah hujan tinggi membuat tembok panyengker di pinggir Jalan Raya Siangan, di Banjar Budi Tirta, Desa Siangan Kecamatan Gianyar ambrol.

Material longsor menutup saluran drainase dan sebagain akses jalan. Pemilik senderan mengalami kerugian Rp 50 juta.

Bencana tembok ambruk juga terjadi di rumah milik I Wayan Parsa di Jalan Suweta, Kelurahan Ubud.

Tembok rumah itu menimpa areal bengkel di sebelahnya. Kerugian ditaksir Rp 2 juta. Banyaknya bencana yang terjadi, dari hujan lebat hingga angin kencang membuat warga wajib waspada.

“Dari informasi, cuaca ekstrim ini diperkirakan sampai Maret. Jadi, semuanya harus waspada,” pinta Oka Digjaya. 

GIANYAR – Beragam bencana masih terus terjadi di Kabupaten Gianyar. Sejak dua hari terakhir, bencana alam terjadi di beberapa titik.

Kejadian terparah, satu unit bale dangin (balai tempat upacara) ambruk disapu kena angin linus (kencang). Pohon tumbang juga terjadi di beberapa titik.

Kepala BPBD Gianyar AA Oka Digjaya mengatakan, angina linus yang mengenai bale dangin terjadi di rumah I Made Dawe, di Banjar Sakih, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati.

“Angin linus berputar di satu lokasi. Tetangganya tidak kena. Kebetulan menimpa bale dangin,” ujar Agung Oka Digjaya.

Bale dangin seluas 6×5 meter dengan atap ilalang itu ambruk. “Saat kejadian lagi sepi, pemiliknya lagi jualan, karena pemiliknya pedagang,” jelas Digjaya.

Pihak BPBD langsung mengerahkan petugas beserta armadanya. “Saya juga ikut mengecek lokasi. Saya sarankan kepada pemiliknya untuk mengajukan proposal bantuan ke pemerintah,” jelasnya.

Dari pendataan, pemilik bale diperkirakan mengalami kerugian mencapai Rp 50 juta. Petugas juga membantu membersihkan puing bale dangin.

Di lokasi berbeda, terdapat dua pohon tumbang. Pertama, pohon tumbang di Banjar Tameng, Desa/Kecamatan Sukawati.

Pohon jenis Amplas berdiameter 60 cm, dengan tinggi 12 meter tumbang menimpa tempat usaha kerajinan kayu milik I Wayan Sukadana, 36.

Tidak ada korban dalam kejadian itu, pemilik usaha hanya mengalami kerugian meterial sebesar Rp 10 juta.

Pohon tumbang lainnya terjadi di areal setra Pura Dalem Banjar Siyut, Desa Tulikup Kecamatan Gianyar. Sebuah palinggih penyimpangan tertimpa pohon Ketapang.

Petugas juga telah memotong-motong kayu itu menjadi bagian kecil. Sebagai pangempon atau pengusung pura, warga mengalami kerugian Rp 10 juta.

Bencana akibat curah hujan tinggi membuat tembok panyengker di pinggir Jalan Raya Siangan, di Banjar Budi Tirta, Desa Siangan Kecamatan Gianyar ambrol.

Material longsor menutup saluran drainase dan sebagain akses jalan. Pemilik senderan mengalami kerugian Rp 50 juta.

Bencana tembok ambruk juga terjadi di rumah milik I Wayan Parsa di Jalan Suweta, Kelurahan Ubud.

Tembok rumah itu menimpa areal bengkel di sebelahnya. Kerugian ditaksir Rp 2 juta. Banyaknya bencana yang terjadi, dari hujan lebat hingga angin kencang membuat warga wajib waspada.

“Dari informasi, cuaca ekstrim ini diperkirakan sampai Maret. Jadi, semuanya harus waspada,” pinta Oka Digjaya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/