KUBUTAMBAHAN – Para pemilik usaha di Kabupaten Buleleng perlu ekstra waspada. Pasalnya kasus pencurian dengan menyasar warung-warung kecil tengah marak terjadi.
Di Desa Kubutambahan saja, ada dua warung yang disatroni maling. Dua warung itu masing-masing milik Made Sutarsa, 40, warga Banjar Dinas Kubu Anyar, serta warung Made Ladri, 65, yang juga tinggal di Banjar Dinas Kubu Anyar.
Peristiwa pertama dialami Made Sutarsa. Warung miliknya kebobolan sekitar pukul 13.30, Rabu (7/2) lalu.
Sutarsa bercerita, peristiwa berawal saat ia sedang istirahat di warung miliknya. Sementara warung dibiarkan terbuka. Ketika itu ia mengaku sedang kelelahan usai mengirim barang.
Sekitar 15 menit kemudian, Sutarsa tersadar bahwa tas hitam yang ia bawa, raib. Padahal tas itu ia taruh di dalam warung. Dalam waktu singkat, tas yang berisi uang Rp 3,8 juta itu raib digondol maling.
Menurutnya, salah seorang tetangganya sempat melihat dua orang pria masuk ke dalam warung. Hanya saja ia dalam kondisi tidak sadar.
“Tetangga saya sempat lihat ada dua orang di depan warung. Dikira itu orang belanja. Saya sempat tidak sadar sama sekali saat istirahat. Tapi, itu kejadiannya sekitar 15 menit saja,” cerita Sutarsa.
Hal serupa juga dialami Made Ladri pada hari yang sama. Hanya saja peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.00 petang.
Saat itu seorang pria datang berbelanja dan membeli 13 bungkus rokok dan segelas kopi. Saat itu pria ini mengaku kenal dengan salah seorang tetangga korban.
“Dia ngaku kenal sama tetangga saya. Dia ngaku tetangga saya itu nyuruh beli rokok 13 bungkus, nanti tetangga saya yang bayar.
Saya juga diminta buat kopi, diminta langsung bawa ke rumah tetangga saya. Ternyata rokok itu dibawa kabur,” kata Ladri.
Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP I Nyoman Suartika yang dikonfirmasi terpisah, mengaku belum menerima laporan secara resmi.
Meski demikian, Suartika menghimbau agar warga berhati-hati. “Kami belum terima laporannya. Kalau sudah melapor, pasti ditindaklanjuti.
Sementara kami imbau pada warga yang punya warung, agar lebih berhati-hati dalam menyimpan barang-barang berharga. Termasuk hati-hati saat melayani pembeli,” himbau Suartika.