31.4 C
Jakarta
24 November 2024, 20:16 PM WIB

Ini Perkembangan Terbaru Ibu yang Tega Bunuh Anak Kandung, Bikin Perih

DENPASAR – Ni Luh Putu Septyan Parmadani, terduga pelaku pembunuhan tiga orang anak kandung  masih terbaring lemas di RS Sanglah.

Septyan dipindah ke RS Sanglah setelah sebelumnya dirawat di RS Dharma Yadnya di Jalan Tohpati, Denpasar.

Ibu guru asal Sukawati ini dirawat di ruangan Lely dengan status pasien BPJS Kesehatan. “Orang tua dan polisi yang kini menjaganya,” ujar Kasubag Humas RS Sanglah Dewa Kresna.

Bagaimana kondisinya? “Pasien masih terbaring dan memejamkan mata.  Pasien hanya diam tak banyak bicara, sesekali menganggukkan kepala bila ditanya,” jawab Dewa Kresta.

Karena kondisinya masih lemah, polisi belum memeriksa Luh Putu Septyan secara menyeluruh.

Kapolsek Sukawati Kompol Pande Sugiharta menyatakan, polisi hanya sebatas mengajak Putu Septiyani berbincang-bincang.

“Belum bisa kami BAP (dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan, red). Kondisinya masih lemas,” ujar Kompol Pande Sugiharta.

Polisi sendiri sempat berbicara dengan Septiyani, namun yang bersangkutan belum bisa fokus. “Belum bisa nyambung diajak bicara. Dia cuma bilang pusing, mual, nggak enak tubuhnya,” jelasnya.

Karena kondisinya belum stabil, maka pembicaraan Septiyani belum bisa dijadikan acuan untuk mengorek keterangan lebih jauh.

Saat ditanya tentang aksi meracuni tiga anaknya dengan obat serangga merek Baygon, Septiyani juga belum bisa memberikan keterangan yang detail.

 “Depresi berat, stress, begitu katanya,” ujar Kompol Pande menirukan ucapan Septiyani saat ditanya polisi.

Lantaran, kesaksian Septiyani ini belum runtut, kepolisian belum mendapat jawaban pasti. Lalu apakah Septiyani tahu tiga anaknya telah meninggal?

Kapolsek mengaku belum menanyakan itu. “Nah, itu yang belum sempat kami tanyakan, karena kondisinya belum stabil,” terangnya.

Yang jelas, selama dirawat di di RS Sanglah, Septyan bakal terus diawasi oleh jajaran Polsek Sukawati bersama polisi wanita (polwan) dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gianyar.

“Petugas terus memantau disana, menjaga jangan sampai terjadi apa-apa,” ungkapnya. Disinggung mengenai kesaksian suaminya, yakni Putu Moh Diana, akan menunggu pemeriksaan lanjutan.

“Suaminya baru sekali saja kami periksa, setelah kejadian itu saja. Pemeriksaan lanjutan belum. Tapi akan kami mintai keterangan lagi untuk yang kedua kalinya,” tukasnya.

Saat diperiksa pertama, suaminya masih shock, mengingat tiga anaknya yang masih kecil meninggal dunia. 

DENPASAR – Ni Luh Putu Septyan Parmadani, terduga pelaku pembunuhan tiga orang anak kandung  masih terbaring lemas di RS Sanglah.

Septyan dipindah ke RS Sanglah setelah sebelumnya dirawat di RS Dharma Yadnya di Jalan Tohpati, Denpasar.

Ibu guru asal Sukawati ini dirawat di ruangan Lely dengan status pasien BPJS Kesehatan. “Orang tua dan polisi yang kini menjaganya,” ujar Kasubag Humas RS Sanglah Dewa Kresna.

Bagaimana kondisinya? “Pasien masih terbaring dan memejamkan mata.  Pasien hanya diam tak banyak bicara, sesekali menganggukkan kepala bila ditanya,” jawab Dewa Kresta.

Karena kondisinya masih lemah, polisi belum memeriksa Luh Putu Septyan secara menyeluruh.

Kapolsek Sukawati Kompol Pande Sugiharta menyatakan, polisi hanya sebatas mengajak Putu Septiyani berbincang-bincang.

“Belum bisa kami BAP (dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan, red). Kondisinya masih lemas,” ujar Kompol Pande Sugiharta.

Polisi sendiri sempat berbicara dengan Septiyani, namun yang bersangkutan belum bisa fokus. “Belum bisa nyambung diajak bicara. Dia cuma bilang pusing, mual, nggak enak tubuhnya,” jelasnya.

Karena kondisinya belum stabil, maka pembicaraan Septiyani belum bisa dijadikan acuan untuk mengorek keterangan lebih jauh.

Saat ditanya tentang aksi meracuni tiga anaknya dengan obat serangga merek Baygon, Septiyani juga belum bisa memberikan keterangan yang detail.

 “Depresi berat, stress, begitu katanya,” ujar Kompol Pande menirukan ucapan Septiyani saat ditanya polisi.

Lantaran, kesaksian Septiyani ini belum runtut, kepolisian belum mendapat jawaban pasti. Lalu apakah Septiyani tahu tiga anaknya telah meninggal?

Kapolsek mengaku belum menanyakan itu. “Nah, itu yang belum sempat kami tanyakan, karena kondisinya belum stabil,” terangnya.

Yang jelas, selama dirawat di di RS Sanglah, Septyan bakal terus diawasi oleh jajaran Polsek Sukawati bersama polisi wanita (polwan) dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gianyar.

“Petugas terus memantau disana, menjaga jangan sampai terjadi apa-apa,” ungkapnya. Disinggung mengenai kesaksian suaminya, yakni Putu Moh Diana, akan menunggu pemeriksaan lanjutan.

“Suaminya baru sekali saja kami periksa, setelah kejadian itu saja. Pemeriksaan lanjutan belum. Tapi akan kami mintai keterangan lagi untuk yang kedua kalinya,” tukasnya.

Saat diperiksa pertama, suaminya masih shock, mengingat tiga anaknya yang masih kecil meninggal dunia. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/