29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:45 AM WIB

Wabup Mediasi Kasus Perbekel Pelaga Pukul Dokter RS Kapal, Hasilnya…

MANGUPURA – Insiden kekerasan terhadap dokter kembali terjadi. Kali ini salah satu dokter jaga bernama dr Grace yang bertugas di RSUD Mangusada yang menjadi korban.

Dokter mengalami kekerasan fisik setelah dipukul Ketua Forum Perbekel se Badung sekaliagus Perbekel Desa Pelaga  Gusti Lanang Umbara, Minggu (25/2) dini hari lalu.

Insiden ini langsung merebak ke media sosial. Rasan-rasan berseliweran dan memojokkan salah satu pihak. Agar tidak makin melebar, Selasa (27/2) kemarin dilakukan mediasi antara dr Grace dengan Gusti Lanang Umbara.

Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa langsung turun tangan untuk melakukan mediasi.  Mediasi dilakukan di Rumah Jabatan Wakil Bupati Badung di kompleks Puspem Badung.

Kedua belah dihadirkan. Pada mediasi tersebut hadir Direktur RSUD Mangusada dr Nyoman Gunarta, Kadinkes Badung dr Gede Putra Suteja,

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Badung Putu Gede Sridana, Ketua IDI Cabang Badung, Kepala Bagian Hukum dan Ham Setda Badung, dan kepolisian.

Nah, setelah dilakukan mediasi di Rumah Jabatan Wakil Bupati Badung dilanjutkan mediasi ke Polres Badung.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Badung Putu Gede Sridana  mengatakan, ada kesalahpahaman di antara kedua belah pihak.

 “Sudah diselesaikan itu. Ada kesalahpahaman, salah komunikasi, sudah di mediasi langsung Pak Wakil Bupati (Ketut Suiasa),” ujarnya.

Kata dia,  kedua belah pihak juga sudah menandatangani pernyataan perdamaian. “Sudah salaman mereka. Sudah selesai persoalannya, mereka saling memaafkan,” tegasnya.

Pada intinya, insiden tersebut pada saat Perbekel Pelaga mengantar orang tuanya yang sakit ke RSUD Mangusada. Karena adanya salah paham, akhirnya terjadi insiden tersebut.

“Akhirnya semua menyadari,” terangnya. Disinggung apa kasus ini berlanjut ke ranah hukum, Sridana menegaskan tidak ada.

Demikian pula apakah ada sanksi dari pemerintah kepada perbekel, ia juga menyatakan tidak menjatuhkan sanksi.  “Tidak (sanksi). Karena kesalahan komunikasi saja,” terangnya. 

MANGUPURA – Insiden kekerasan terhadap dokter kembali terjadi. Kali ini salah satu dokter jaga bernama dr Grace yang bertugas di RSUD Mangusada yang menjadi korban.

Dokter mengalami kekerasan fisik setelah dipukul Ketua Forum Perbekel se Badung sekaliagus Perbekel Desa Pelaga  Gusti Lanang Umbara, Minggu (25/2) dini hari lalu.

Insiden ini langsung merebak ke media sosial. Rasan-rasan berseliweran dan memojokkan salah satu pihak. Agar tidak makin melebar, Selasa (27/2) kemarin dilakukan mediasi antara dr Grace dengan Gusti Lanang Umbara.

Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa langsung turun tangan untuk melakukan mediasi.  Mediasi dilakukan di Rumah Jabatan Wakil Bupati Badung di kompleks Puspem Badung.

Kedua belah dihadirkan. Pada mediasi tersebut hadir Direktur RSUD Mangusada dr Nyoman Gunarta, Kadinkes Badung dr Gede Putra Suteja,

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Badung Putu Gede Sridana, Ketua IDI Cabang Badung, Kepala Bagian Hukum dan Ham Setda Badung, dan kepolisian.

Nah, setelah dilakukan mediasi di Rumah Jabatan Wakil Bupati Badung dilanjutkan mediasi ke Polres Badung.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Badung Putu Gede Sridana  mengatakan, ada kesalahpahaman di antara kedua belah pihak.

 “Sudah diselesaikan itu. Ada kesalahpahaman, salah komunikasi, sudah di mediasi langsung Pak Wakil Bupati (Ketut Suiasa),” ujarnya.

Kata dia,  kedua belah pihak juga sudah menandatangani pernyataan perdamaian. “Sudah salaman mereka. Sudah selesai persoalannya, mereka saling memaafkan,” tegasnya.

Pada intinya, insiden tersebut pada saat Perbekel Pelaga mengantar orang tuanya yang sakit ke RSUD Mangusada. Karena adanya salah paham, akhirnya terjadi insiden tersebut.

“Akhirnya semua menyadari,” terangnya. Disinggung apa kasus ini berlanjut ke ranah hukum, Sridana menegaskan tidak ada.

Demikian pula apakah ada sanksi dari pemerintah kepada perbekel, ia juga menyatakan tidak menjatuhkan sanksi.  “Tidak (sanksi). Karena kesalahan komunikasi saja,” terangnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/