PENGULON – Puluhan rumah di Banjar Dinas Bukit Sari, Desa Pengulon, Kecamatan Gerokgak, terendam banjir.
Hingga kemarin siang, belasan rumah warga masih terendam banjir hingga ketinggian betis orang dewasa. Beberapa warga memilih mengungsi, karena rumah tak bisa ditempati.
Perbekel Pengulon, Komang Juliana mengatakan, banjir diduga terjadi karena saluran irigasi yang penuh dan meluap. Akibatnya air menggenangi hingga ke rumah-rumah penduduk.
Selain disebabkan saluran irigasi yang meluap, Juliana juga menyebut minimnya saluran drainase juga memicu banjir.
Selama ini ruas Jalan Raya Singaraja-Gilimanuk di wilayah Desa Pengulon, memang tak dilengkapi saluran drainase. Hanya ada drainase seadanya yangd ibuat masyarakat.
“Kami berharap agar di jalan nasional ini ada saluran drainase dan airnya bisa dialirkan ke sungai di sebelah barat desa. jadi bisa mengurangi potensi banjir bagi warga kami,” harapnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, kemarin langsung mengerahkan dua unit pompa air untuk mengurangi genangan.
Genangan air cukup lama surut, sehingga harus dipacu dengan pompa air. Hingga siang kemarin, baru genangan di tiga rumah yang berhasil teratasi.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Made Subur mengatakan, dari hasil pemantauan sementara, disamping curah hujan tinggi, banjir juga disebabkan saluran irigasi yang mengalami pendangkalan.
Ditambah lagi drainase yang minim di wilayah desa. “Saluran irigasi mengalami pendangkalan dan terlalu sempit, drainase minim, posisi pemukiman juga lebih rendah dari jalan raya,
jadi potensi banjirnya tinggi. Saat intensitas hujannya tinggi, wilayah ini rentan dengan banjir genangan,” kata Subur.
Untuk sementara waktu, pihaknya mengupayakan penanganan dengan mengerahkan dua unit pompa air untuk mempercepat surutnya genangan banjir.
BPBD Buleleng juga berjanji menggelontorkan paket logistik bencana, pada warga Pengulon yang terdampak banjir.