25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:29 AM WIB

PHK 800 Karyawan, Hotel Trump Belum Juga Ajukan Izin Bangun

RadarBali.com – Meski sekitar 800-an pekerja sudah dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), dan hotel Pan Pasific Nirwana Bali Hotel sudah berhenti operasi sejak 31 Juli lalu, hingga kini belum ada tanda-tanda pembangunan ulang hotel tersebut.

Kabar sebelumnya, hotel ini akan dirobohkan, dan dibangun ulang dengan menggandeng jaringan bisnis hotel milik Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Bahkan, permohonan izin mendirikan bangunan (IMB) pun belum dilakukan. “Belum ada pengajuannya,” aku Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Tabanan, I Gusti Nyoman Arya Wardana dikonfirmasi kemarin.

Arya mengaku belum mengetahui berapa potensi retribusi dari izin mendirikan bangunan (IMB) pembangunan ulang hotel milik pengusaha Harry Tanoe Sudibjo tersebut.

Dia hanya memberikan ancer-ancer, retribusi IMB sebesar Rp18.864 per meter persegi, sedangkan lantau dua Rp43.950 per meter persegi.

Karena rancangan luas bangunan belum disampaikan kepada pihaknya, dia belum bisa menghitung. “Belum bisa dihitung. Kan kami belum terima gambar untuk pengurusan IMB-nya,” terang dia.

Meski demikian, bisa diperkirakan, miliaran rupiah akan masuk ke kas daerah mengingat luas lahan Pan Pasific saat ini mencapai 110 hektare dan dengan koefesien dasar bangunan (KDB) sekitar 50-60 persen.

Kepala Badan Keuangan Daerah Tabanan, I Made Sukada sendiri mengakui, pemasukan dari retribusi IMB dari pembangunan ulang Hotel Pan Pasific ini bisa turut membantu keuangan Tabanan.

Pasalnya, keuangan Tabanan kian seret akibat hilangnya puluhan miliar rupiah potensi pajak hotel dan restoran, berikut sebagian pajak bumi dan bangunan dari hotel tersebut.

Di bagian lain, Agung, salah seorang mantan pekerja di sana menyebutkan bahwa hampir seluruh barang invetaris dari perabotan baik kasur, meja, pintu, jendela, lemari, perlengkapan mandi, hingga peralatan kitchen dan lainnya akan dibawa ke Lido, Bogor, Jawa Barat tempat pembangunan hotel juga oleh Harry Tanoe.

Kata dia, sebelum hotel ini tutup, barang inventaris itu sudah dipasangi stiker untuk menandai. ”Hampir semuanya dibawa ke Lido. Jadi, membangun di Lido pakai bekas dari sini,” kata dia.

Meski demikian, Agung mengatakan, bekas Hotel Pan Pasific ini hampir semuanya memang masih dalam kondisi baik dan kualitas tinggi. 

RadarBali.com – Meski sekitar 800-an pekerja sudah dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), dan hotel Pan Pasific Nirwana Bali Hotel sudah berhenti operasi sejak 31 Juli lalu, hingga kini belum ada tanda-tanda pembangunan ulang hotel tersebut.

Kabar sebelumnya, hotel ini akan dirobohkan, dan dibangun ulang dengan menggandeng jaringan bisnis hotel milik Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Bahkan, permohonan izin mendirikan bangunan (IMB) pun belum dilakukan. “Belum ada pengajuannya,” aku Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Tabanan, I Gusti Nyoman Arya Wardana dikonfirmasi kemarin.

Arya mengaku belum mengetahui berapa potensi retribusi dari izin mendirikan bangunan (IMB) pembangunan ulang hotel milik pengusaha Harry Tanoe Sudibjo tersebut.

Dia hanya memberikan ancer-ancer, retribusi IMB sebesar Rp18.864 per meter persegi, sedangkan lantau dua Rp43.950 per meter persegi.

Karena rancangan luas bangunan belum disampaikan kepada pihaknya, dia belum bisa menghitung. “Belum bisa dihitung. Kan kami belum terima gambar untuk pengurusan IMB-nya,” terang dia.

Meski demikian, bisa diperkirakan, miliaran rupiah akan masuk ke kas daerah mengingat luas lahan Pan Pasific saat ini mencapai 110 hektare dan dengan koefesien dasar bangunan (KDB) sekitar 50-60 persen.

Kepala Badan Keuangan Daerah Tabanan, I Made Sukada sendiri mengakui, pemasukan dari retribusi IMB dari pembangunan ulang Hotel Pan Pasific ini bisa turut membantu keuangan Tabanan.

Pasalnya, keuangan Tabanan kian seret akibat hilangnya puluhan miliar rupiah potensi pajak hotel dan restoran, berikut sebagian pajak bumi dan bangunan dari hotel tersebut.

Di bagian lain, Agung, salah seorang mantan pekerja di sana menyebutkan bahwa hampir seluruh barang invetaris dari perabotan baik kasur, meja, pintu, jendela, lemari, perlengkapan mandi, hingga peralatan kitchen dan lainnya akan dibawa ke Lido, Bogor, Jawa Barat tempat pembangunan hotel juga oleh Harry Tanoe.

Kata dia, sebelum hotel ini tutup, barang inventaris itu sudah dipasangi stiker untuk menandai. ”Hampir semuanya dibawa ke Lido. Jadi, membangun di Lido pakai bekas dari sini,” kata dia.

Meski demikian, Agung mengatakan, bekas Hotel Pan Pasific ini hampir semuanya memang masih dalam kondisi baik dan kualitas tinggi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/