33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:00 PM WIB

Sampah Sumbat Bendungan Banyubiru l Pemicu Banjir Besar

NEGARA – Banjir yang terjadi di wilayah Desa Kaliakah, Negara, Selasa (10/4) lalu bukan saja merendam pemukiman

dan lahan pertanian, air sungai juga membawa berton-ton sampah dan menyumbat bendungan Banyubiru l.

Sampah tersebut nyaris menutup semua Bendungan Banyubiru I yang berlokasi di Banjar Kaliakah, Desa Kaliakah.

Lima pintu air dipenuhi sampah yang volumenya sekitar lima ton itu terbawa oleh air bah yang terjadi pada Selasa sore.

Menurut penjaga bendungan Banyubiru I, I Ketut Wastika, timbunan sampah sebanyak itu untuk membersihkannya perlu waktu minimal dua hari.

“Mungkin karena sungai Remojo mengalami pendangkalan, selain itu di utara tanggul sungai dipenuhi oleh sampah yang dibuang oleh warga,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPRPKP, I Wayan Darwin mengatakan pihaknya bersama Balai Wilayah Sungai Bali Penida sudah beberapa kali  ke lokasi untuk melihat dan mengkaji permasalahan ini.

Solusi pelebaran atau normalisasi sungai yang ditawarkan dinilai tidak menjamib bebas banjir jika perilaku masyarakat yang membuang sampah ke sungai tidak dirubah.

“Yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi banjir musiman ini merubah perilaku warga  yang biasa membuang sampah di sekitar sungai.

Sekarang tergantung bagaimana peran Desa setempat, apalagi mereka kan sudah sempat mengikuti studi banding ke Kota Surabaya terkait pengelolaan sampah. Tinggal diterapkan saja,” tandasnya. 

NEGARA – Banjir yang terjadi di wilayah Desa Kaliakah, Negara, Selasa (10/4) lalu bukan saja merendam pemukiman

dan lahan pertanian, air sungai juga membawa berton-ton sampah dan menyumbat bendungan Banyubiru l.

Sampah tersebut nyaris menutup semua Bendungan Banyubiru I yang berlokasi di Banjar Kaliakah, Desa Kaliakah.

Lima pintu air dipenuhi sampah yang volumenya sekitar lima ton itu terbawa oleh air bah yang terjadi pada Selasa sore.

Menurut penjaga bendungan Banyubiru I, I Ketut Wastika, timbunan sampah sebanyak itu untuk membersihkannya perlu waktu minimal dua hari.

“Mungkin karena sungai Remojo mengalami pendangkalan, selain itu di utara tanggul sungai dipenuhi oleh sampah yang dibuang oleh warga,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPRPKP, I Wayan Darwin mengatakan pihaknya bersama Balai Wilayah Sungai Bali Penida sudah beberapa kali  ke lokasi untuk melihat dan mengkaji permasalahan ini.

Solusi pelebaran atau normalisasi sungai yang ditawarkan dinilai tidak menjamib bebas banjir jika perilaku masyarakat yang membuang sampah ke sungai tidak dirubah.

“Yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi banjir musiman ini merubah perilaku warga  yang biasa membuang sampah di sekitar sungai.

Sekarang tergantung bagaimana peran Desa setempat, apalagi mereka kan sudah sempat mengikuti studi banding ke Kota Surabaya terkait pengelolaan sampah. Tinggal diterapkan saja,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/