KUTA – Bagi pemain Barito Putera dan Bali United, tentu mereka memiliki pemain yang ditakuti dan diwaspadai meski mereka masih sedikit enggan berkomentar lebih jauh.
Hansamu Yama Pranata contohnya. Pemilik nomor punggung 23 di Barito itu mewaspadai Ilija Spasojevic. Apalagi dia sudah tahu bagaimana Spaso yang begitu berbahaya di depan kiper lawan.
Selain itu, Spaso adalah rekan setimnya di Timnas U-23. “Bali selalu punya penyerang yang bagus. Kemarin ada Comvalius, sekarang mereka punya Spaso. Harus benar-benar diwaspadai,” ucap Hansamu Yama Pranata.
Dia juga tidak ingin Barito menelan kekalahan menyakitkan lagi seperti musim lalu. “Kami tidak ingin mengulangi hasil buruk musim lalu,” katanya.
“Kami ingin hasil maksimal untuk pertandingan kali ini,” bebernya. Di kubu tuan rumah, bek kiri Bali United Ricky Fajrin tidak ingin mengulang kesalahan-kesalahan di pertandingan sebelumnya.
Dia sadar ada beberapa kesalahan yang dilakukan. “Jangan sampai terulang lagi kesalahan-kesalahannya,” ucap Ricky.
Bek asal Semarang, Jawa Tengah ini menyadari dia terlalu sering naik membantu serangan sehingga lini belakang sedikit keteteran.
“Saya sebagai fullback menyadari itu. Kadang saya terlalu naik dan defense keteteran. Saya harus benar-benar perbaiki timing dan jangan ada kesalahan kecil karena lini serang Barito berbahaya,” ucap Ricky.
Yang dimaksud Ricky adalah Samsul Arief yang memiliki kecepatan dan penempatan posisi yang baik di lini serang Laskar Antasari – julukan Barito Putera.
“Untuk besok (hari ini) mungkin menyerang butuh waktu yang tepat. Kami juga waspadai pemain belakang mereka seperti Hansamu dan Dandi. Tapi, kami punya Spaso yang bisa mencetak gol untuk Bali United,” pungkasnya