DENPASAR – Rabu (25/4) besok akan menjadi laga terakhir Bali United di kancah AFC Cup melawan wakil Filipina, Global Cebu FC.
Meski harapan Bali United lolos sudah tertutup, namun laga tersebut memiliki makna penting. Laga tersebut adalah laga pembuktian.
Bali United wajib puputan atau berjuang habis-habisan demi harga diri. Tidak hanya demi harga diri lambang Bali di dada, tapi juga kehormatan bangsa dan negara.
Menang melawan The Sugbu Warriors – sebutan Global Cebu FC – akan membuat Sedadu Tridatu melangkah tegak karena menorehkan hasil manis saat menjalani laga terakhir di pentas Asia.
Kemenangan di kandang pun menjadi harga mati. Pelatih kepala Bali United, Widodo Cahyono Putro sendiri menyatakan bakal berjuang maksimal demi meraih kemenangan.
Untuk mewujudkan kemenangan, mantan pemain Timnas Indonesia itu akan memainkan sepak bola menyerang.
“Laga terakhir tentu harapannya bisa menang. Yang penting kami main di kandang, kami harus terus menyerang,” tegas Widodo kepada Jawa Pos Radar Bali, kemarin.
Kendati demikian, tidak mudah bisa menaklukkan Global Cebu. Pasalnya, Global Cebu yang awalnya dianggap tim terlemah di Grup G itu selalu tampil spartan dalam setiap pertandingan.
Hal itu dibuktikan saat menundukkan pemuncak klasemen Yangon United dengan skor 2-1 pada 13 Maret lalu.
Bali United sendiri tidak bisa mengalahkan Global Cebu saat bertandang ke Rizal Memorial Coliseum, Manila, 27 Februari silam.
Bahkan, saat itu tim kebanggan masyarakat Pulau Dewata itu ketinggalan lebih dulu melalui gol Curt Dizon pada menit 11’, sebelum akhirnya bisa disamakan pada menit 74’ melalui Spasojevic.
“Pertandingan terakhir AFC Cup kali ini mempertaruhkan harga diri. Kami akan berjuang maksimal merebut kemenangan,” papar Widodo.