29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:29 AM WIB

Lagi, Anjing Rabies Gigit Dua Korban, Zona Merah Baru Bermunculan

NEGARA – Selain kasus HIV-AIDS yang penderitanya bertambah, kasus rabies di Jembrana juga mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir.

Kasus gigitan anjing positif rabies tersebut terjadi di Kecamatan Melaya di dua desa berbeda, yakni Desa Blimbingsari dan Desa Melaya.

Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana AA Ngurah Mahadikara Sadhaka membenarkan adanya dua gigitan anjing di dua desa di Kecamatan Melaya tersebut.

Hasil dari uji laboratorium yang diterima positif rabies. Kedua kasus gigitan tersebut dipicu karena provokasi dan anjing saat menggigit memang belum menunjukkan gejala-gejala perubahan mengarah rabies.

Anjing tersebut juga memang diliarkan oleh pemiliknya sehingga dengan mudah berinteraksi dengan anjing lainnya.

Korban gigitan telah mendapat penanganan dari Rabies Center di Puskesmas I Melaya, sedangkan terhadap HPR, selain telah melakukan pengambilan sampel dan sesuai uji lab telah dinyatakan positif juga melaksanakan eliminasi selektif.

Penularan rabies masih mengkhawatirkan dan terbukti ada zona merah baru di Jembrana. Vaksinasi massal dari provinsi Bali yang digelar sejak bulan April lalu

hanya menyasar 7 desa zona merah dari 9 desa zona merah yang ada di Jembrana dengan ketersediaan vaksin bantuan APBN sebanyak 10.000 dosis.

Saat ini khusus di Jembrana memiliki ketersediaan vaksin sebanyak 2.500 dosis yang pengadaannya dari APBD Kabupaten Jembrana tahun 2018. Dengan bantuan APBN sehingga semua desa nantinya akan disasar vaksinasi tapi secara bertahap.

NEGARA – Selain kasus HIV-AIDS yang penderitanya bertambah, kasus rabies di Jembrana juga mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir.

Kasus gigitan anjing positif rabies tersebut terjadi di Kecamatan Melaya di dua desa berbeda, yakni Desa Blimbingsari dan Desa Melaya.

Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana AA Ngurah Mahadikara Sadhaka membenarkan adanya dua gigitan anjing di dua desa di Kecamatan Melaya tersebut.

Hasil dari uji laboratorium yang diterima positif rabies. Kedua kasus gigitan tersebut dipicu karena provokasi dan anjing saat menggigit memang belum menunjukkan gejala-gejala perubahan mengarah rabies.

Anjing tersebut juga memang diliarkan oleh pemiliknya sehingga dengan mudah berinteraksi dengan anjing lainnya.

Korban gigitan telah mendapat penanganan dari Rabies Center di Puskesmas I Melaya, sedangkan terhadap HPR, selain telah melakukan pengambilan sampel dan sesuai uji lab telah dinyatakan positif juga melaksanakan eliminasi selektif.

Penularan rabies masih mengkhawatirkan dan terbukti ada zona merah baru di Jembrana. Vaksinasi massal dari provinsi Bali yang digelar sejak bulan April lalu

hanya menyasar 7 desa zona merah dari 9 desa zona merah yang ada di Jembrana dengan ketersediaan vaksin bantuan APBN sebanyak 10.000 dosis.

Saat ini khusus di Jembrana memiliki ketersediaan vaksin sebanyak 2.500 dosis yang pengadaannya dari APBD Kabupaten Jembrana tahun 2018. Dengan bantuan APBN sehingga semua desa nantinya akan disasar vaksinasi tapi secara bertahap.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/