25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:18 AM WIB

ODHA di Jembrana Bertambah, Ini Datanya…

NEGARA – Orang dengan HIV-AIDS (ODHA) di Jembrana, jumlahnya setiap tahun mengalami peningkatan.

Dari hasil voluntary counseling test (VCT) yang dilakukan oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Jembrana, ditemukan kasus HIV AIDS baru di Jembrana.

Dari sejumlah tempat yang di sasar selama seminggu terakhir, sedikitnya empat orang yang terindikasi positif HIV AIDS.

Beberapa titik yang di sasar untuk dilakukan VCT, diantaranya Desa Delodberawah, Kecamatan Mendoyo dan Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya.

Pelayanan VCT yang dilakukan puskesmas masing-masing wilayah dilakukan pada para pekerja cafe.

Hasilnya, VCT Puskesmas II Melaya di Gilimanuk terhadap 20 pekerja café petugas menemukan 2 orang yang hasil tesnya reaktif HIV dan 2 orang sipilis.

Sedangkan hasil konseling dan testing VCT yang dilakukan petugas VCT Puskesmas II Mendoyo di Pergung terhadap 41 pekerja café di kawasan wisata pesisir Desa Delodberawah menemukan 1 orang yang reaktif HIV dan 2 orang sipilis.

“Populasi kunci ini merupakan komunitas yang berpotensi tinggi serta dengan cepat menularkan IMS serta HIV-AIDS” kata Ketua Pelaksana KPA Kabupaten Jembrana I Putu Suasta.

Hasil pemeriksaan yang dilakukan Puskesmas I Negara juga menyasar para narapidana yang menghuni Rutan Kelas IIA Negara di Kelurahan Baler Bale Agung.

Dari hasil konseling dan testing VCT terhadap 40 sampel Warga Binaan Pemasyarakatan ditemukan hasil 1 orang reaktif HIV.

Kepala Dinas Kesehatan Jembrana ini, menjelaskan, mengenai pemeriksaan VCT kepada pekerja kafe ini dari luar Jembrana dan selalu datang dan pergi dari Jembrana.

Meski tinggal kos di Jembrana belum pernah dites VCT. “Mereka tidak mungkin datang ke Puskesmas untuk VCT sehingga kami yang turun ke populasi kunci” jelasnya didampingi Sekretaris KPA Kabupaten Jembrana I Gusti Bagus Oka Parwata.

Ancaman bahaya penularan HIV-AIDS ini belum hilang apalagi WPS yang ada berpindah-pindah, sehingga semua orang harus diwaspadai dengan memproteksi diri agar terhindar dari penularan HIV-AIDS ini.

Karena data dari KPA Kabupaten Jembrana jumlah kasus HIV positif yang ditemukan pada tahun 2017 lalu mencapai 107 orang dan kasus terbaru hingga Maret 2018 sudah mencapai 27 orang dengan HIV positif.

Karena itu pihaknya mewajibkan ibu hamil untuk test HIV agar menyelamatkan bayi dari penularan HIV. Dari 895 kasus, hingga Maret 2017 yang ambil ARV hanya 290 orang.

Sebagian sudah meninggal karena berobat tidak teratur atau putus berobat. Sedangkan yang rutin berobat setiap hari masih hidup produktif walaupun tetap beresiko menularkan melalui hubungan sex yang tidak sehat. 

NEGARA – Orang dengan HIV-AIDS (ODHA) di Jembrana, jumlahnya setiap tahun mengalami peningkatan.

Dari hasil voluntary counseling test (VCT) yang dilakukan oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Jembrana, ditemukan kasus HIV AIDS baru di Jembrana.

Dari sejumlah tempat yang di sasar selama seminggu terakhir, sedikitnya empat orang yang terindikasi positif HIV AIDS.

Beberapa titik yang di sasar untuk dilakukan VCT, diantaranya Desa Delodberawah, Kecamatan Mendoyo dan Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya.

Pelayanan VCT yang dilakukan puskesmas masing-masing wilayah dilakukan pada para pekerja cafe.

Hasilnya, VCT Puskesmas II Melaya di Gilimanuk terhadap 20 pekerja café petugas menemukan 2 orang yang hasil tesnya reaktif HIV dan 2 orang sipilis.

Sedangkan hasil konseling dan testing VCT yang dilakukan petugas VCT Puskesmas II Mendoyo di Pergung terhadap 41 pekerja café di kawasan wisata pesisir Desa Delodberawah menemukan 1 orang yang reaktif HIV dan 2 orang sipilis.

“Populasi kunci ini merupakan komunitas yang berpotensi tinggi serta dengan cepat menularkan IMS serta HIV-AIDS” kata Ketua Pelaksana KPA Kabupaten Jembrana I Putu Suasta.

Hasil pemeriksaan yang dilakukan Puskesmas I Negara juga menyasar para narapidana yang menghuni Rutan Kelas IIA Negara di Kelurahan Baler Bale Agung.

Dari hasil konseling dan testing VCT terhadap 40 sampel Warga Binaan Pemasyarakatan ditemukan hasil 1 orang reaktif HIV.

Kepala Dinas Kesehatan Jembrana ini, menjelaskan, mengenai pemeriksaan VCT kepada pekerja kafe ini dari luar Jembrana dan selalu datang dan pergi dari Jembrana.

Meski tinggal kos di Jembrana belum pernah dites VCT. “Mereka tidak mungkin datang ke Puskesmas untuk VCT sehingga kami yang turun ke populasi kunci” jelasnya didampingi Sekretaris KPA Kabupaten Jembrana I Gusti Bagus Oka Parwata.

Ancaman bahaya penularan HIV-AIDS ini belum hilang apalagi WPS yang ada berpindah-pindah, sehingga semua orang harus diwaspadai dengan memproteksi diri agar terhindar dari penularan HIV-AIDS ini.

Karena data dari KPA Kabupaten Jembrana jumlah kasus HIV positif yang ditemukan pada tahun 2017 lalu mencapai 107 orang dan kasus terbaru hingga Maret 2018 sudah mencapai 27 orang dengan HIV positif.

Karena itu pihaknya mewajibkan ibu hamil untuk test HIV agar menyelamatkan bayi dari penularan HIV. Dari 895 kasus, hingga Maret 2017 yang ambil ARV hanya 290 orang.

Sebagian sudah meninggal karena berobat tidak teratur atau putus berobat. Sedangkan yang rutin berobat setiap hari masih hidup produktif walaupun tetap beresiko menularkan melalui hubungan sex yang tidak sehat. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/