SINGARAJA – Mess pendeta di Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Sabda Bayu, nyaris ludes dilahap api.
Beruntung api cepat diketahui, sehingga tak sampai meludeskan seluruh bangunan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, hanya saja kerugian mencapai Rp 150 juta.
Insiden kebakaran itu terjadi di mess yang ditempati oleh Pendeta Putu Yosia Yogi Artha, 45, pendeta di gereja setempat. kebakaran diketahui sekitar pukul 18.30 Rabu (2/5) petang, oleh putra sang pendeta yang diketahui bernama Yowell, 11.
Api disebut berawal dari dapur mess. Tiba-tiba saja terlihat kepulan asap. Putra sang pendeta pun langsung lari ke luar rumah dan mengadukan peristiwa itu pada ayahnya yang tengah berada di dalam gereja.
Kebetulan petang itu tengah dilangsungkan pertemuan dengan sejumlah jemaat gereja. Mendapat laporan itu, jemaat gereja langsung bahu membahu mengeluarkan barang-barang di dalam mess.
Ada pula yang berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Petugas Pemadam Kebakaran langsung datang ke lokasi untuk memadamkan api.
Proses pemadaman cukup sulit, karena api berada di bagian atap dan sulit dijangkau. Butuh waktu selama hampir 1,5 jam untuk memadamkan api.
Pendeta Putu Yosia menyebutkan, kebakaran diketahi berawal dari bagian dapur. “Di sana memang ada sakering listrik.
Apa itu penyebabnya, kami tidak tahu. Syukurnya api itu baru di atap saja, belum sempat turun ke bawah,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng Gede Sugiartha Widiada mengatakan, pihaknya mengerahkan dua unit truk pemadam untuk memadamkan api.
“Api hanya ada di bagian atap saja. Tadi api sempat agak besar di atap bagian timur, tapi sudah bisa kami atasi.
Memang perlu waktu agak lama, karena kami perlu melakukan pendinginan. Memastikan api yang membakar kayu di atap itu benar-benar padam,” kata Sugiartha.