29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:17 AM WIB

Bom Surabaya Makan Korban, Pengamanan Objek Vital Diperketat

SINGARAJA – Pengamanan objek vital di Kabupaten Buleleng, kian diperketat menyusul aksi teror di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5) pagi.

Polisi menerjunkan kekuatan penuh untuk mengawal objek-objek vital serta tempat ibadah yang ada di seluruh Buleleng. Seperti terlihat di Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Sabda Bayu.

Polisi menerjunkan sejumlah personel bersenjata laras panjang. Demikian pula terlihat di Gereja PNIEL yang ada di Jalan Ngurah Rai Singaraja.

Bukan hanya gereja. Polisi juga memperketat pengamanan beberapa objek vital lainnya. Sebut saja gerai makanan cepat saji yang berafiliasi dengan perusahaan asing.

Termasuk PLTU Celukan Bawang yang menyuplai hampir separo pasokan listrik di Bali. Kapolres Buleleng AKBP Suratno mengatakan, polisi sudah menetapkan status siaga I sejak Kamis (10/5) lalu.

Buktinya pengamanan di markas kepolisian makin ditingkatkan. Hanya saja, sejak terjadi teror bom di Surabaya, objek pengamanan makin diperluas.

“Hari ini pun kami masih siaga satu. Tentu dengan sasaran tambahan, mengingat kejadian di Surabaya,” kata AKBP Suratno.

“Di markas kami tidak mau kecolongan. Tempat ibadah juga kami pertebal dengan personel berseragam,” imbuhnya.

Selain itu polisi juga memperketat pengamanan di sejumlah tempat wisata yang banyak didatangi warga negara asing. Sehingga keamanan dan kenyamanan warga negara asing yang berada di Bali, dapat terjamin.

Tak kurang dari 600 orang personel diterjunkan untuk melakukan pengamanan di seluruh penjuru Buleleng. Bukan hanya itu, polisi juga melakukan pengamanan di sejumlah pelabuhan rakyat yang ada di Buleleng.

Di antaranya Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sangsit dan Pelabuhan Rakyat Celukan Bawang. “Kami juga mengintensifkan komunikasi dengan tokoh masyarakat.

Manakala ada orang tak dikenal yang melakukan aktifitas di suatu wilayah, agar dikomunikasikan. Semua sudah kami antisipasi,” tandasnya. 

SINGARAJA – Pengamanan objek vital di Kabupaten Buleleng, kian diperketat menyusul aksi teror di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5) pagi.

Polisi menerjunkan kekuatan penuh untuk mengawal objek-objek vital serta tempat ibadah yang ada di seluruh Buleleng. Seperti terlihat di Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Sabda Bayu.

Polisi menerjunkan sejumlah personel bersenjata laras panjang. Demikian pula terlihat di Gereja PNIEL yang ada di Jalan Ngurah Rai Singaraja.

Bukan hanya gereja. Polisi juga memperketat pengamanan beberapa objek vital lainnya. Sebut saja gerai makanan cepat saji yang berafiliasi dengan perusahaan asing.

Termasuk PLTU Celukan Bawang yang menyuplai hampir separo pasokan listrik di Bali. Kapolres Buleleng AKBP Suratno mengatakan, polisi sudah menetapkan status siaga I sejak Kamis (10/5) lalu.

Buktinya pengamanan di markas kepolisian makin ditingkatkan. Hanya saja, sejak terjadi teror bom di Surabaya, objek pengamanan makin diperluas.

“Hari ini pun kami masih siaga satu. Tentu dengan sasaran tambahan, mengingat kejadian di Surabaya,” kata AKBP Suratno.

“Di markas kami tidak mau kecolongan. Tempat ibadah juga kami pertebal dengan personel berseragam,” imbuhnya.

Selain itu polisi juga memperketat pengamanan di sejumlah tempat wisata yang banyak didatangi warga negara asing. Sehingga keamanan dan kenyamanan warga negara asing yang berada di Bali, dapat terjamin.

Tak kurang dari 600 orang personel diterjunkan untuk melakukan pengamanan di seluruh penjuru Buleleng. Bukan hanya itu, polisi juga melakukan pengamanan di sejumlah pelabuhan rakyat yang ada di Buleleng.

Di antaranya Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sangsit dan Pelabuhan Rakyat Celukan Bawang. “Kami juga mengintensifkan komunikasi dengan tokoh masyarakat.

Manakala ada orang tak dikenal yang melakukan aktifitas di suatu wilayah, agar dikomunikasikan. Semua sudah kami antisipasi,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/