GIANYAR – Pengamanan terhadap objek vital di daerah wisata Gianyar diperketat. Menyusul terjadinya beberapa kali ledakan di wilayah Jawa dalam sehari.
Kepolisian pun meningkatkan keamanan, baik di kantor polisi maupun di objek wisata. Kapolres Gianyar, AKBP Priyanto Priyo Hutomo, menyatakan mengerahkan seribu lebih personil untuk melakukan pengamanan.
“Kami all out mengerahkan personil. Semua personil stand by siaga I,” tegas AKBP Priyo Hutomo kemarin (14/5).
Mantan Kapolres Jembrana itu merinci, kawasan yang menjadi fokus pengamanan, meliputi Mapolres Gianyar hingga masing-masing polsek.
Polisi juga melakukan penebalan personil di sejumlah objek wisata. “Semua objek wisata yang dikunjungi wisatawan, seperti Ubud itu sudah kami pertebal (perbanyak personil, red), disana banyak orang asing,” jelasnya.
Tidak saja mengamankan objek vital, sidak penduduk pendatang (duktang) juga digencarkan, termasuk razia di jalanan.
Baik itu siaga atau pun malam hari, dengan sasaran benda mencurigakan. “Seluruh personil kami fokuskan pada sejumlah pengamanan ini,” jelasnya.
Dalam menjalankan tugas, personilnya dilengkapi senjata, juga dilengkapi dengan body sistem. “Paling penting saat patroli tidak boleh ada yang bertugas seorang diri, minimal dua orang,” terangnya.
Bila ditemukan gelagat mencurigakan polisi diperintahkan mengambil lanagkap tegas cepat dan terukur.
“Kami punya diskresi kepolisian dan anggota sudah dilatih semua, diskresi kan penilaian sendiri, apabila ancaman yang sifatnya segera dan mematikan, ya harus ambil langkah cepat sesuai SOP,” ujarnya.
Disinggung terkait deteksi dini, Kapolres Gianyar mengaku memang belum ada tanda-tanda ancaman teroris masuk wilayah Gianyar.
Dia menegaskan jajaran wajib untuk waspada dan siaga. “Ya pokoknya kita tetap waspada siaga gitu aja,” tukasnya.