27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 0:52 AM WIB

Begini Awal Mula Penemuan Korban Bunuh Diri yang Ditemukan Membusuk

GIANYAR – Jasad Ketut Kartana, 55, warga Banjar Sumampan, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati ditemukan membusuk, Rabu sore (16/5) pukul 15.30.

Korban sebelumnya sempat mencoba bunuh diri, lalu selendang yang mengikat lehernya putus. Perajin kayu itu akhirnya ditemukan warga di bawah jurang tukad Petanu, Desa Kemenuh.

Kapolsek Sukawati, Kompol Pande Sugiharta, membenarkan kasus tersebut. “Korban ini sebelumnya mencoba bunuh diri. Diketahui dari ada jeratan selendang di leher saat ditemukan,” ujar Kompol Sugiharta.

Sayang, jeratan selendang yang menjerat leher korban sudah lapuk. “Jadi selendangnya putus, makanya korban jatuh ke dalam jurang,” ujarnya.

Dikatakan Kapolsek, korban ini dikenal memiliki kelainan jiwa. Diduga korban ini ingin mengakhiri hidupnya lantaran tidak kuat menahan sakit.

“Korban sudah punya kartu kuning. Sudah bolak-balik rumah sakit jiwa,” ujarnya. Menurut informasi, penemuan jasad Kartana berawal dari seorang warga, I Nyoman Gemblung, 70, mencari daun di pinggiran Tukad Petanu.

Tak dinyana, petani yang tinggal di Banjar Semampan itu mencium bau busuk. Tak lama kemudian, Gemblung kaget melihat ada sesosok mayat terperosok di pinggiran tebing.

Gemblung lalu memberi tahu Nyoman Kisid, 62. Kedua petani itu yang masih kerabat korban lalu memastikan dan mendekati posisi mayat yang berada di medan yang cukup sulit dilalui.

Sampai di lokasi penemuan mayat, kondisi tubuh korban sudah mulai rusak. Dari ciri-ciri pakaian yang digunakan tersebut, dapat dikenali oleh saksi Nyoman Kisid. Mayat itu dipastikan saudaranya.

Dari penemuam itu, Kisid memanggil Klian Dinas Banjar Sumampan lalu menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar.

Selanjutnya, pukul 16.00 petugas BPBD Gianyar tiba di lokasi untuk mengevakuasi mayat. Sekitar 30 menit, atau pukul 16.30 mayat berhasil diangkut lalu dibawa ke Rumah Sakit (RS) Sanjiwani untuk identifikasi.

Dari keterangan pihak keluarga, korban disebut meninggalkan rumah pada hari Minggu pagi (13/5). Saat hilang, pihak keluarga sudah melaporkan kejadian itu ke Polsek Sukawati.

Bahkan, warga Banjar Sumampan sudah berusaha mencari korban dengan menggunakan sarana gong, namun saat itu tidak ditemukan. 

GIANYAR – Jasad Ketut Kartana, 55, warga Banjar Sumampan, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati ditemukan membusuk, Rabu sore (16/5) pukul 15.30.

Korban sebelumnya sempat mencoba bunuh diri, lalu selendang yang mengikat lehernya putus. Perajin kayu itu akhirnya ditemukan warga di bawah jurang tukad Petanu, Desa Kemenuh.

Kapolsek Sukawati, Kompol Pande Sugiharta, membenarkan kasus tersebut. “Korban ini sebelumnya mencoba bunuh diri. Diketahui dari ada jeratan selendang di leher saat ditemukan,” ujar Kompol Sugiharta.

Sayang, jeratan selendang yang menjerat leher korban sudah lapuk. “Jadi selendangnya putus, makanya korban jatuh ke dalam jurang,” ujarnya.

Dikatakan Kapolsek, korban ini dikenal memiliki kelainan jiwa. Diduga korban ini ingin mengakhiri hidupnya lantaran tidak kuat menahan sakit.

“Korban sudah punya kartu kuning. Sudah bolak-balik rumah sakit jiwa,” ujarnya. Menurut informasi, penemuan jasad Kartana berawal dari seorang warga, I Nyoman Gemblung, 70, mencari daun di pinggiran Tukad Petanu.

Tak dinyana, petani yang tinggal di Banjar Semampan itu mencium bau busuk. Tak lama kemudian, Gemblung kaget melihat ada sesosok mayat terperosok di pinggiran tebing.

Gemblung lalu memberi tahu Nyoman Kisid, 62. Kedua petani itu yang masih kerabat korban lalu memastikan dan mendekati posisi mayat yang berada di medan yang cukup sulit dilalui.

Sampai di lokasi penemuan mayat, kondisi tubuh korban sudah mulai rusak. Dari ciri-ciri pakaian yang digunakan tersebut, dapat dikenali oleh saksi Nyoman Kisid. Mayat itu dipastikan saudaranya.

Dari penemuam itu, Kisid memanggil Klian Dinas Banjar Sumampan lalu menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar.

Selanjutnya, pukul 16.00 petugas BPBD Gianyar tiba di lokasi untuk mengevakuasi mayat. Sekitar 30 menit, atau pukul 16.30 mayat berhasil diangkut lalu dibawa ke Rumah Sakit (RS) Sanjiwani untuk identifikasi.

Dari keterangan pihak keluarga, korban disebut meninggalkan rumah pada hari Minggu pagi (13/5). Saat hilang, pihak keluarga sudah melaporkan kejadian itu ke Polsek Sukawati.

Bahkan, warga Banjar Sumampan sudah berusaha mencari korban dengan menggunakan sarana gong, namun saat itu tidak ditemukan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/