RadarBali.com – Sikap tegas ditunjukkan Penglingsir Puri Ubud, Tjokorda Raka Kerthyasa. Pria yang akrab disapa Cok Ibah tegas menolak jika dijadikan orang nomor dua atau calon wakil bupati.
Cok Ibah menyatakan, dirinya siap maju jika mendapat rekomendasi sebagai orang nomor satu atau calon bupati Gianyar.
Dia pun yakin Koalisi Gianyar Bangkit (KGB) akan memberikan dirinya kesempatan maju sebagai cabup.
Bahkan, wacana yang menyebutkan dirinya berpasangan dengan politisi PDIP, Nyoman Parta hanya aspirasi masyarakat saja. Pihaknya hanya fokus maju sebagai calon bupati melalui KGB.
“Tidak mungkin (jadi wakil, Red) karena saya sudah bergabung KGB. Kalau wakil bupati saya harus berpikir (lagi). Kemungkinan kalau saya sudah di KGB harus KGB, tetap jadi calon bupati bukan wakil,” ujar Cok Ibah.
Ditanya siapa yang cocok jadi calon wakilnya, Cok Ibah menyebut belum menemukan yang pas karena belum ada pendekatan personal.
Dia berharap KGB dapat mengumpulkan para Cabup dan Cawabup yang mendaftar melalui penjaringan di koalisi bentukan Golkar, Demokrat, Gerindra, dan PKPI tersebut.
“Semua yang mendaftar nanti kita kumpul sekali lah, kita harus mengadakan pendekatan secara pribadi, visi-misinya juga biar sama, dan tentu melalui mekanisme,” imbuh mertua artis Happy Salma itu.
Pria yang juga anggota DPRD Bali itu menambahkan, dirinya menyerahkan kepada mekanisme yang berlaku di KGB untuk memilihkan tandem yang tepat bagi dirinya untuk bertarung di hajatan politik lima tahunan tersebut.
“Jadi, tentu saja mekanisme di KGB dan sebagainya satu pertimbangan yang mana kira-kira tepat untuk kita bekerja nanti,” paparnya.
Pun dengan keluarga besar Puri Ubud telah menyiapkan standar tertentu kepada bakal calon tandem pendamping dirinya di Pilkada nanti.
Dia mengaku bahwa keluarga besar Puri Ubud telah menyerahkan sepenuhnya kepada KGB untuk menggodok siapa nama yang tepat baginya nanti.
Terpisah, Ketua Koalisi Gianyar Bangkit (KGB) yang juga Ketua DPC Demokrat Gianyar, Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati mengatakan, pihaknya akan segera mengumpulkan para bakal calon yang mendaftar melaui KGB guna membuat visi dan misi yang akan dijual di Pilkada Gianyar mendatang.
“Tanggal 16 adalah hari terakhir daripada calon-calon yang ada melalui KGB. Setelah itu, kita akan mengumpulkan semua seluruh calon, baik itu bupati dan wakil bupati untuk berkumpul bersama membuat satu visi dan misi yang sama,” ungkap pria yang akrab dipanggil Cok Anom itu.
Usai menutup pendaftaran tersebut akan segera melakukan survei untuk menakar tingkat elektabilitas para calon tersebut.
Survei tersebut nantinya akan menggandeng lembaga survei yang kredibel dan dilangsungkan dengan metode random yakni mentandemkan secara acak para pendaftar yang ada.