25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:26 AM WIB

Wanita Tewas Telanjang Pribadi Tertutup, Sebelum Tewas Dijemput Suami

DENPASAR – Kematian Lailatin Nadhiroh, 44, Warga Kaliombo, Kediri Kota di kebun jagung di Jalan Sedap Malam, Denpasar Timur, menyingkap banyak fakta.

Terutama di tempat tinggalnya di Jalan Sedap Malam Gang Tunjung Biru II, Denpasar Timur. “Sejak dua hari terakhir banyak polisi datang. Mereka tanya-tanya soal Mbak Lailatin,” ujar Niang Ayu, tetangga kos korban.

Namun, secara keseluruhan terkait penyebab kematian korban, dia mengaku tidak tahu. Yang dia tahu, pasangan korban akrab disebut Pak Kumis. Pak Kumis adalah panggilan lain dari Jainuri.

“Tiang sing sanget nawang, seuning tiang nak luh punika pesu ngajak kurenne,” tutur wanita ramah berumur 70 tahun ini.

Menurutnya, satu hari sebelum ditemukan tewas, Lailatin terlihat melangkah keluar dengan berpakaian rapi menggunakan jilbab, dan mengenakan sandal jepit.

Kebetulan sore itu Niang sedang duduk di teras kos sehingga Niang sempat bertanya kepada korban. “Mau ke mana?” bebernya.

Lalu di jawab, “saya mau keluar karena dijemput oleh suami”. Korban merespons pertanyaan Niang sambil terus melangkah ke jalan depan kos. Selanjutnya Niang tidak tahu-manu.  

Pengelola kos,  Yesi Sri Raharyu 38, ketika ditemui saat pulang kerja, Jumat sore (8/6) sekitar pukul 18.00, menuturkan bahwa Jainuri ngekos sejak awal bulan April.

“Bang Kumis sudah tiga bulan kos di sini, ya orangnya berkumis, pun dia ngaku namanya panggilannya Kumis. Saya sempat tanya,

apa kerjaannya dan kos sama siapa? Dia jawab sama istri. Dirinya kerja di sektor swasta,” tutur pengelola kosa awal Bandung, Jawa Barat ini.

Kurang lebih satu bulan ngekos, Bang Kumis diketahui pulang kampung. Lalu disusul oleh wanita yang diakuinya sebagai istri itu.

Kurang lebih seminggu setelah disusul oleh wanita tersebut ke Jawa, Pak Kumis tiba-tiba nongol dengan wanita lain (korban, red).

Walaupun penasaran, namun pengelola kosan tak menggubris, sebab keduanya jalani hari-harinya dengan santai dan akur.

“Mau nanya tapi nggak enak akunya. Mereka berdua (kumis dan korban, red) selalu karaoke kok di kamar. Ya, nyanyi-nyanyi, mereka punya alat musik di dalam kamar.

Keduanya jarang bergaul dengan kami. Keluar kamar kecuali Bang Kumis pergi dan pulang kerja. Korban baru keluar kamar paling belanja sayur dan nyapu di teras kos,” paparnya.

Korban diketahui berteman baik dengan Rina, penghuni kos yang berhadapan dengan kos milik Pak Kumis itu. Sayang sementara ini di Jawa.

Dirinya sudah menghubungi Rina via telepon untuk menayakan terkait latar belakang korban namun melalui telepon Rina mengatakan bahwa korban banyak tertutup.

“Korban banyak tertutup. Menurut Rina korban hanya mengaku bahwa Pak Kumis menikah siri dengannya di Jawa baru-baru ini sehingga dirinya dibawa ke Bali,” bebernya.

 

 

DENPASAR – Kematian Lailatin Nadhiroh, 44, Warga Kaliombo, Kediri Kota di kebun jagung di Jalan Sedap Malam, Denpasar Timur, menyingkap banyak fakta.

Terutama di tempat tinggalnya di Jalan Sedap Malam Gang Tunjung Biru II, Denpasar Timur. “Sejak dua hari terakhir banyak polisi datang. Mereka tanya-tanya soal Mbak Lailatin,” ujar Niang Ayu, tetangga kos korban.

Namun, secara keseluruhan terkait penyebab kematian korban, dia mengaku tidak tahu. Yang dia tahu, pasangan korban akrab disebut Pak Kumis. Pak Kumis adalah panggilan lain dari Jainuri.

“Tiang sing sanget nawang, seuning tiang nak luh punika pesu ngajak kurenne,” tutur wanita ramah berumur 70 tahun ini.

Menurutnya, satu hari sebelum ditemukan tewas, Lailatin terlihat melangkah keluar dengan berpakaian rapi menggunakan jilbab, dan mengenakan sandal jepit.

Kebetulan sore itu Niang sedang duduk di teras kos sehingga Niang sempat bertanya kepada korban. “Mau ke mana?” bebernya.

Lalu di jawab, “saya mau keluar karena dijemput oleh suami”. Korban merespons pertanyaan Niang sambil terus melangkah ke jalan depan kos. Selanjutnya Niang tidak tahu-manu.  

Pengelola kos,  Yesi Sri Raharyu 38, ketika ditemui saat pulang kerja, Jumat sore (8/6) sekitar pukul 18.00, menuturkan bahwa Jainuri ngekos sejak awal bulan April.

“Bang Kumis sudah tiga bulan kos di sini, ya orangnya berkumis, pun dia ngaku namanya panggilannya Kumis. Saya sempat tanya,

apa kerjaannya dan kos sama siapa? Dia jawab sama istri. Dirinya kerja di sektor swasta,” tutur pengelola kosa awal Bandung, Jawa Barat ini.

Kurang lebih satu bulan ngekos, Bang Kumis diketahui pulang kampung. Lalu disusul oleh wanita yang diakuinya sebagai istri itu.

Kurang lebih seminggu setelah disusul oleh wanita tersebut ke Jawa, Pak Kumis tiba-tiba nongol dengan wanita lain (korban, red).

Walaupun penasaran, namun pengelola kosan tak menggubris, sebab keduanya jalani hari-harinya dengan santai dan akur.

“Mau nanya tapi nggak enak akunya. Mereka berdua (kumis dan korban, red) selalu karaoke kok di kamar. Ya, nyanyi-nyanyi, mereka punya alat musik di dalam kamar.

Keduanya jarang bergaul dengan kami. Keluar kamar kecuali Bang Kumis pergi dan pulang kerja. Korban baru keluar kamar paling belanja sayur dan nyapu di teras kos,” paparnya.

Korban diketahui berteman baik dengan Rina, penghuni kos yang berhadapan dengan kos milik Pak Kumis itu. Sayang sementara ini di Jawa.

Dirinya sudah menghubungi Rina via telepon untuk menayakan terkait latar belakang korban namun melalui telepon Rina mengatakan bahwa korban banyak tertutup.

“Korban banyak tertutup. Menurut Rina korban hanya mengaku bahwa Pak Kumis menikah siri dengannya di Jawa baru-baru ini sehingga dirinya dibawa ke Bali,” bebernya.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/