NEGARA – Ditutupnya penyebrangan di Selat Bali selama hampir dua jam pada Selasa (10/7) sore akibat cuaca buruk berimbas. Kendaraan yang akan menyebrang ke Jawa harus terjebak antrean.
Saat penyebrangan ditutup penumpukan kendaraan memang hanya terjadi di parkir pelabuhan Gilimanuk.
Namun, karena banyaknya kendaraan yang datang maka meski penyebrangan dibuka pukul 18.35, antrean kendaraan tetap terjadi.
Bahkan semakin malam kendaraan terutama truk dan bus semakin banyak yang datang sehingga ekor antrean bertambah panjang.
Sekitar pukul 20.00 ekor antrean sudah sampai di pasar Gilimanuk atau satu kilometer dari pelabuhan.
Ekor antrean terus bertambah panjang dan sekitat pukuk 22.00 sudah sampai di Pura Dalem Gilimanuk atau sekitar dua kilometer.
“Tadi teman saya telpon katanya penyebrangan sudah buka. Tapi, masih terjadi antrean,” ujar Samsul, sopir truk asal Probolinggo.
Selain karena banyaknya kendaraan yang akan menyeberang, antrean panjang kendaraan itu juga akibat lambatnya pelayaran kapal karena cuaca buruk masih terjadi.
Angin masih bertiup cukup kencang dan gelombang di tengah selat Bali masih tinggi. Kapal-kapal yang melayani penyeberangan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berlayar karena gangguan cuaca buruk tersebut.
“Kapal yang saya tumpangi berangkat dari Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 21.20 dan baru sampai di pelabuhan Gilimanuk pukul 24.00.
Di tengah laut kapal cukup keras bergoyang karena gelombang tinggi,” ujar salah seorang penumpang.
Memasuki dinihari, kendaraan yang datang mulai berkurang dan antrean mulai memedek dan tidak lama kemudian semua kendaraan habis diseberangkan.
Sementara itu General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Elvi Yoza membenarkan, antrean kendaraan di Gilimanuk itu memang terjadi karena imbas dari penutupan sementara akibat cuaca buruk.
“Karena penyeberangan ditunda akibat angin kencang dan geombang tinggi maka terjadi penumpukan kendaraan dan terjadi antrean di dalam maupun di pintu masuk pelabuhan,” ujar Elvi Yoza.
Namun, antrean itu tidak sampai panjang sekali dan lama karena kapal-kapal bisa melakukan pelayanan dengan normal.