29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:50 AM WIB

Panik Terhempas di Selat Bali, Penumpang KMP Trisna Dwitya Dievakuasi

GILIMANUK – KMP Trisna Dwitya, Sabtu (14/7) malam lalu ketiban sial. Saat akan menuju pelabuhan Landing Craft Macine (LCM) Gilimanuk, kapal tersebut dihempas angin kencang dan diseret arus lalu kandas.

Kapal milik perusahaan pelayaran PT. Lintas Sarana Nusantara itu berlayar dari pelabuhan LCM Ketapang, Banyuwangi

sekitar pukul 18.30 dengan mengangkut 28 orang penumpang, 13 orang anak buah kapal (ABK), 8 unit truk tronton, dan 6 unit truk besar.

Nakhoda dan ABK sempat berusaha melakukan upaya agar kapal bisa olah gerak keluar dari perairan dangkal.

Namun, usaha itu tidak membuahkan hasil dan penumpang mulai gelisah. Mereka panik karena cuaca di Selat Bali tidak mendukung.

Akhirnya nakhoda meminta bantuan kepada tim SAR gabungan untuk melakukan evakuasi penumpang.

“Begitu ada informasi kapal kandas, kami langsung bersiaga. Dan setelah ada permintaan evakuasi kami bergerak menuju kapal yang kandas itu,” ujar Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan SAR Jembrana Komang Sudiarsa.

Tim Gabungan dari SAR, Polair, TNI AL dan otoritas pelabuhan, pihak kapal, ASDP serta Syahbandar melakukan evakuasi penumpang

mulai pukul 21.30 dengan menggunakan satu unit RIB, 1 unit Rapid Deployment Land SAR Unit dan satu unit Rescue Car Type I.

Evakuasi terhadap 30 orang penumpang termasuk dua orang anak-anak itu dilakukan bertahap. Pertama dievakuasi 10 orang, lalu 13 orang dan terakhir 5 orang.

“Evakuasi berjalan lancar dan selesai pukul 22.50. Semua penumpang ditampung di gedung ASDP. Sementara kendaraan masih di atas kapal,”ungkapnya.

Beberapa penumpang mengaku awalnya mereka tidak tahu kalau kapal yang ditumpanginya itu kandas. “Saya kira kapal mengapung menunggu giliran sandar. Ternyata kandas,” ujar Rahmat, salah satu penumpang. 

GILIMANUK – KMP Trisna Dwitya, Sabtu (14/7) malam lalu ketiban sial. Saat akan menuju pelabuhan Landing Craft Macine (LCM) Gilimanuk, kapal tersebut dihempas angin kencang dan diseret arus lalu kandas.

Kapal milik perusahaan pelayaran PT. Lintas Sarana Nusantara itu berlayar dari pelabuhan LCM Ketapang, Banyuwangi

sekitar pukul 18.30 dengan mengangkut 28 orang penumpang, 13 orang anak buah kapal (ABK), 8 unit truk tronton, dan 6 unit truk besar.

Nakhoda dan ABK sempat berusaha melakukan upaya agar kapal bisa olah gerak keluar dari perairan dangkal.

Namun, usaha itu tidak membuahkan hasil dan penumpang mulai gelisah. Mereka panik karena cuaca di Selat Bali tidak mendukung.

Akhirnya nakhoda meminta bantuan kepada tim SAR gabungan untuk melakukan evakuasi penumpang.

“Begitu ada informasi kapal kandas, kami langsung bersiaga. Dan setelah ada permintaan evakuasi kami bergerak menuju kapal yang kandas itu,” ujar Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan SAR Jembrana Komang Sudiarsa.

Tim Gabungan dari SAR, Polair, TNI AL dan otoritas pelabuhan, pihak kapal, ASDP serta Syahbandar melakukan evakuasi penumpang

mulai pukul 21.30 dengan menggunakan satu unit RIB, 1 unit Rapid Deployment Land SAR Unit dan satu unit Rescue Car Type I.

Evakuasi terhadap 30 orang penumpang termasuk dua orang anak-anak itu dilakukan bertahap. Pertama dievakuasi 10 orang, lalu 13 orang dan terakhir 5 orang.

“Evakuasi berjalan lancar dan selesai pukul 22.50. Semua penumpang ditampung di gedung ASDP. Sementara kendaraan masih di atas kapal,”ungkapnya.

Beberapa penumpang mengaku awalnya mereka tidak tahu kalau kapal yang ditumpanginya itu kandas. “Saya kira kapal mengapung menunggu giliran sandar. Ternyata kandas,” ujar Rahmat, salah satu penumpang. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/