GIANYAR – Longsor menimpa saluran air bersih milik warga Desa Taro, Kecamatan Tegalalang, kemarin.
Warga Banjar Patas, terpaksa secara swadaya harus melakukan perbaikan tanggul air bersih yang tergerus akibat hujan dan longsor, demi memperoleh air bersih.
Tokoh masyarakat setempat, I Made Bontik, menyatakan cuaca hujan yang mengguyur wilayah utara Gianyar menyebabkan tanah longsor. Kebetulan, saluran warga itu berada di dekat tebing.
“Longsoran ini menimbun saluran air warga. Warga tidak mendapat air, alirannya mampet tersumbat material longsor,” keluh Bontik.
Untuk menanggulanginya, warga pun terpaksa turun melakukan perbaikan dengan alat seadanya. “Kami terpaksa turun,
karena ini mata air kami, ini sumber air. Ini yang diandalkan warga untuk konsumsi, untuk memasak dan minum,” ungkapnya.
Selaku warga, Bontik berharap ada perhatian dari pemerintah setempat. Setidaknya bisa mengamankan jalur saluran air warga dari reruntuhan longsor.
“Kami minta ada bantuan dari pemerintah. Agar air kami bisa tetap mengalir,” jelasnya. Gotong royong yang dlakukan warga berlangsung seadanya.
Bahkan, warga hanya mengandalkan alat seadanya untuk membersihkan material longsor.
Lantaran tidak ada bantuan, maka warga memperbaiki saluran mereka dengan tanah yang dibungkus menggunakan karung serta memanfaatkan bebatuan dari aliran sungai.
Mengenai lokasinya, diakui cukup sulit diakses. Mata air itu berada di Banjar Let teraliri menuju Banjar Patas.
Posisi aliran air ini berada di antara jurang. Sedangkan untuk sampai di Banjar Dinas Patas, warga harus membuat saluran dengan pipa sepanjang kurang lebih empat kilometer, melalui pinggiran sungai.
“Kalau sedikit saja terjadi longsor, dipastikan akan berdampak pada saluran air ini,” jelasnya. Longsoran itu yang menyebabkan, saluran air kerap rusak, tertimbun longsor.
Tidak saja karena longsoran material tanah, kerusakan juga dipicu dengan jatuhnya pepohonan atau dahan pohon yang menimpa saluran itu.