DENPASAR – Keinginan Gubernur Bali terpilih Wayan Koster menghidupkan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) menggeser peran Badan Penyelengara Jaminan Sosial alias BPJS, tampaknya, tak bisa dibendung.
Meski belum dilantik secara resmi sebagai gubernur, untuk mewujudkan hal tersebut, Koster seizin Gubernur Bali Made Mangku Pastika
meminta Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Bali melakukan evaluasi terhadap implementasi BPJS kesehatan.
Menurut Koster, untuk sesuatu yang lebih baik kita harus memperjuangkan sampai habis. “Kalau perlu Menteri Kesehatan kita lawan, karena kita punya jaminan kesehatan yang lebih baik.
Kalau yang kita miliki lebih baik, kenapa kita harus menggunakan sesuatu kurang baik,” ujar Wayan Koster meyakinkan diri.
Ia menjamin Presiden Jokowi sangat welcome dengan hal-hal baru, inovasi baru yang baik, yang menyehatkan masyarakat.
Bali memiliki kecukupan untuk membiayai sendiri jaminan kesehatan bagi warganya dengan sangat mudah.
Di Bali, JKBM diperlakukan kepada semua warga tanpa kecuali, kaya miskin, tua muda pejabat, dan awam, semuanya diperlakukan sama.
Bila sakit, bila ingin opname, tinggal tunjukan KTP Bali, semua masalah selesai. Dokter atau pihak rumah sakit akan menanganinya.
Selain mengevaluasi penerapan JKN di Bali, Koster juga akan melakukan pemetaan untuk membangun Puskesmas rawat inap yang akan tempatkan di seluruh kecamatan di Bali.
Fasilitas kesehatan akan dibangun mirip dengan RSUD. Pihaknya akan menempatkan satu dokter kandungan, dokter anak, dan satu dokter umum di seluruh Puskesmas di Bali.