33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:55 PM WIB

Cuaca Buruk, Krisis LPG, Pertamina Terapkan Pola Suplai Emergency

DENPASAR – Sejak tiga minggu terakhir, Bali mengalami krisis suplai elpiji ukuran 3 kilogram. Kondisi seretnya pasokan elpiji ini akibat kondisi cuaca yang cukup ekstrem yang berbuntut pada tingginya gelombang laut.

Salah seorang pedagang eceran di Jalan Pulau Seram Denpasar, Ni Nyoman Kari, 60 mengakui sejak beberapa minggu jatah elpiji yang ia peroleh dari agen berkurang cukup banyak.

“Biasanya dapat 100 tabung, sekarang hanya 40 tabung saja,” kata Kari. Sales Executive LPG Bali PT. Pertamina (Persero) Rainier Axel Gultom mengakui kondisi tersebut.

Kata dia, akibat cuaca ekstrem yang membuat gelombang laut tinggi mengakibatkan kapal elpiji beberapa kali gagal sandar di Depot elpiji Manggis meski sudah berlabuh.

“Pertimbangan syarat keamanan dalam proses sandar, bongkar muatan, tidak memungkinkan kapal elpiji tersebut untuk mendekat dikarenakan ombak sangat keras,” terang Axel Gultom.

Untuk menjaga suplai elpiji di Bali dan juga Lombok tetap tersedia, pihak Pertamina melakukan pola supply emergency.

Di mana dengan pola tersebut dilakukan pengalihan pengisian Skid Tank elpiji ke Depot elpiji Banyuwangi.

“Kondisi perairan masih lebih memungkinkan untuk skid tank elpiji berlayar,” tuturnya. Lebih lanjut Axel mengungkapkan, pola suplai tersebut tidak sama dengan pola suplai normal.

Sehingga kondisi berdampak pada waktu dan jarak tempuh skid tank menjadi dua kali lebih lama dan jauh dari biasanya.

“Inilah yang menyebabkan penyaluran elpiji dari SPPBE ke Agen mengalami pembatasan,” kata jelas Axel.

Dengan waktu dan cuaca yang mulai membaik, saat ini pihaknya sudah memasuki tahap recovery.

Di mana kapal sudah mulai bisa sandar secara normal dan pola suplai normal sudah bisa dijalankan kembali.

“Kami bersama mitra kerja (Agen dan SPPBE) berupaya semaksimal mungkin agar kebutuhan elpiji di Bali tetap terpenuhi,” paparnya.

Dia menambahkan, dalam masa recovery ini, untuk memastikan ketersediaan kebutuhan masyarakat akan elpiji aman, Pertamina menggelar pasar murah elpiji 3 kilogram yang dilakukan secara serentak hari ini di seluruh kecamatan di Bali.

“Harganya sesuai acuan HET di wilayah Bali yaitu Rp 14.500 per tabung. Kami berharap kondisi alam terus membaik dan bersahabat,” pungkasnya. 

DENPASAR – Sejak tiga minggu terakhir, Bali mengalami krisis suplai elpiji ukuran 3 kilogram. Kondisi seretnya pasokan elpiji ini akibat kondisi cuaca yang cukup ekstrem yang berbuntut pada tingginya gelombang laut.

Salah seorang pedagang eceran di Jalan Pulau Seram Denpasar, Ni Nyoman Kari, 60 mengakui sejak beberapa minggu jatah elpiji yang ia peroleh dari agen berkurang cukup banyak.

“Biasanya dapat 100 tabung, sekarang hanya 40 tabung saja,” kata Kari. Sales Executive LPG Bali PT. Pertamina (Persero) Rainier Axel Gultom mengakui kondisi tersebut.

Kata dia, akibat cuaca ekstrem yang membuat gelombang laut tinggi mengakibatkan kapal elpiji beberapa kali gagal sandar di Depot elpiji Manggis meski sudah berlabuh.

“Pertimbangan syarat keamanan dalam proses sandar, bongkar muatan, tidak memungkinkan kapal elpiji tersebut untuk mendekat dikarenakan ombak sangat keras,” terang Axel Gultom.

Untuk menjaga suplai elpiji di Bali dan juga Lombok tetap tersedia, pihak Pertamina melakukan pola supply emergency.

Di mana dengan pola tersebut dilakukan pengalihan pengisian Skid Tank elpiji ke Depot elpiji Banyuwangi.

“Kondisi perairan masih lebih memungkinkan untuk skid tank elpiji berlayar,” tuturnya. Lebih lanjut Axel mengungkapkan, pola suplai tersebut tidak sama dengan pola suplai normal.

Sehingga kondisi berdampak pada waktu dan jarak tempuh skid tank menjadi dua kali lebih lama dan jauh dari biasanya.

“Inilah yang menyebabkan penyaluran elpiji dari SPPBE ke Agen mengalami pembatasan,” kata jelas Axel.

Dengan waktu dan cuaca yang mulai membaik, saat ini pihaknya sudah memasuki tahap recovery.

Di mana kapal sudah mulai bisa sandar secara normal dan pola suplai normal sudah bisa dijalankan kembali.

“Kami bersama mitra kerja (Agen dan SPPBE) berupaya semaksimal mungkin agar kebutuhan elpiji di Bali tetap terpenuhi,” paparnya.

Dia menambahkan, dalam masa recovery ini, untuk memastikan ketersediaan kebutuhan masyarakat akan elpiji aman, Pertamina menggelar pasar murah elpiji 3 kilogram yang dilakukan secara serentak hari ini di seluruh kecamatan di Bali.

“Harganya sesuai acuan HET di wilayah Bali yaitu Rp 14.500 per tabung. Kami berharap kondisi alam terus membaik dan bersahabat,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/