MANGUPURA – Angin kencang yang terjadi sejak beberapa hari lalu membuat tangkapan ikan di pantai Kedonganan turun drastis.
Dengan kondisi cuaca yang tidak mendukung membuat nelayan memilih untuk tidak melaut. Untuk memenuhi kebutuhan
di Kedonganan, pasokan ikan didatangkan dari beberapa wilayah Jawa Timur seperti Banyuwangi, Lamongan, Gersik dan Madura.
Salah seorang penjual ikan di Pantai Kedonganan yakni Salmah, 50, mengungkapkan, turunnya tangkapan ini membuat harga ikan yang diambil dari pemasok naik cukup tinggi.
Untuk ikan jenis layang misalnya, harga yang didapat penjual ikan dari pemasok jika dalam kondisi normal hanya berkisar Rp 12 ribu per kilogram,
sementara dalam situasi saat ini, pedagang harus membeli dengan harga Rp 20 ribu per kilogram. “Makanya harga jual ikan layang bisa sampai Rp 25 ribu per kilogram,” ujar Salmah.
Meski, pasokan ikan di Pasar Kedonganan terbatas, pembelinya juga turun. Ini membuat sejumlah pedagang cukup kesulitan untuk menjual barang dagangan mereka.
“Belinya di Tengkulak juga dikurangi,” imbuhnya. Kepala UPT Pangkalan Pendaratan Ikan Pantai Kedonganan, Made Kena membenarkan jika hasil tangkapan ikan di Kedonganan mengalami penurunan.
Kondisi angin dan gelombang yang tinggi membuat nelayan takut melaut dan memilih libur.
Namun masih ada beberapa nelayan yang tetap melakukan aktivitas melaut, hanya saja jaraknya masih di seputaran Kedonganan saja.
“Dapatnya kadang ikan pen-pen, yang kecil-kecil. Dapatnya juga tidak banyak,” paparnya. Dalam kondisi normal, hasil tangkapan nelayan di Pantai Kedonganan bisa sampai 18 ton per hari.
Sebenarnya, kata dia, puncak banyaknya ikan itu terjadi pada bulan Juli dan Agustus. Namun, kondisi alam yang tidak mendukung akibat cuaca yang mengakibatkan tinggi dan angin kencang.
“Kalau digabung dengan pantai Tanjung, bisa sampai 80 ton kalau lagi musim dan cuacanya bagus,” tandasnya.