33.3 C
Jakarta
25 November 2024, 13:19 PM WIB

Beda Pandangan dengan Anak, Siap Lanjutkan Perjuangan Veteran

Drummer Superman Is Dead (SID), Jrx, dikenal suka mengkritisi kebijakan pemerintahan terkait lingkungan.

Tapi, langkah berbeda diambil ayahnya, I Wayan Arjono yang masuk lingkaran pemerintahan menjadi calon legislatif (caleg). Seperti apa?

 

IB INDRA PRASETIA, Gianyar

MENGENAKAN pakaian adat madya, Wayan Arjono baru saja tiba di rumahnya Senin siang (3/9) dari menemui kerabatnya.

Dia langsung menyapa Jawa Pos Radar Bali yang sudah menunggu di ruang tamu rumahnya di Banjar Silakarang, Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati.

“Biasa, habis simakrama. Agendanya begini terus,” ujar Arjono, calon legislatif (caleg) Partai Golkar, Daerah Pemilihan (Dapil) Sukawati itu.

Arjono yang merupakan pendiri Yayasan SMK Werdhi Sila, mengaku sempat menjadi caleg pada periode 2014-2019.

Namun, dia belum beruntung karena meraih suara sekitar 1.700. Kali ini, nama Arjono kembali muncul di Daftar Caleg Sementara (DCS) Partai Golkar Dapil Sukawati Nomor Urut 1, Periode 2019-2014.

“Harapan supaya bisa dapat suara di atas itu,” pintanya. Duduk di meja bundar, kepada koran ini, Arjono mengaku sudah mendapat dukungan keluarga.

Tapi, ketika ditanya bagaimana pandangan putra pertamanya, Jrx? Arjono mengakui ada sedikit perbedaan. “Saya lihat dia tidak senang,” ujar bapak tiga anak itu.

Akan tetapi, langkah Arjono tidak berhenti begitu saja. “Saya sudah sepakat. Menurut saya, anak muda kritis, saya dorong dia (Jrx, red) tetap mengkritisi pemerintahan,” ujarnya.

Pria kelahiran 1958 itu beralasan maju ke jalur legislatif ini untuk melanjutkan perjuangan ayah kandungnya, almarhum I Made Bakti yang tak lain kakek Jrx.

“Ayah saya itu pejuang, beliau veteran. Saya melanjutkan perjuangan beliau,” ujar Arjono sambil melihat foto almarhum yang didudukkan di meja ruang tamu.

Arjono yang punya riwayat sebagai pedagang acung, sopir taksi dan pekerja hotel di Kuta itu mengaku sudah banyak makan asam garam kehidupan.

“Idealnya kalau mau duduk, harus siap dulu di rumahnya. Baru penuhi hak-hak masyarakat dengan tulus ikhlas,” jelasnya.

Lewat darah pejuang, maka Arjono ingin berjuang di dalam pemerintahan, menegakkan konstitusi. “Saya ingin jadi pejuang politik, bukan pekerja politik,” tegasnya.

Setelah namanya masuk DCS, Arjono pun sudah banyak menyerap aspirasi masyarakat di Dapil Sukawati.

“Idealnya searah dengan rakyat. Apa aspirasinya disampaikan, asalkan pakai jalan yang benar, itu tugas,” tukas suami dari Ni Luh Adnyani itu.

Sementara itu, di akun Instagram (IG), Jrx dengan nama jrxsid, pemilik tato itu sempat mengunggah foto dirinya dengan ayahnya Arjono.

“Saya post ini bukan sebagai timses, tapi sebagai putra beliau. Meski kami memiliki perbedaan prinsip di banyak hal, saya mendoakan yang terbaik untuk beliau,” ujarnya di akhir postingan.

Drummer Superman Is Dead (SID), Jrx, dikenal suka mengkritisi kebijakan pemerintahan terkait lingkungan.

Tapi, langkah berbeda diambil ayahnya, I Wayan Arjono yang masuk lingkaran pemerintahan menjadi calon legislatif (caleg). Seperti apa?

 

IB INDRA PRASETIA, Gianyar

MENGENAKAN pakaian adat madya, Wayan Arjono baru saja tiba di rumahnya Senin siang (3/9) dari menemui kerabatnya.

Dia langsung menyapa Jawa Pos Radar Bali yang sudah menunggu di ruang tamu rumahnya di Banjar Silakarang, Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati.

“Biasa, habis simakrama. Agendanya begini terus,” ujar Arjono, calon legislatif (caleg) Partai Golkar, Daerah Pemilihan (Dapil) Sukawati itu.

Arjono yang merupakan pendiri Yayasan SMK Werdhi Sila, mengaku sempat menjadi caleg pada periode 2014-2019.

Namun, dia belum beruntung karena meraih suara sekitar 1.700. Kali ini, nama Arjono kembali muncul di Daftar Caleg Sementara (DCS) Partai Golkar Dapil Sukawati Nomor Urut 1, Periode 2019-2014.

“Harapan supaya bisa dapat suara di atas itu,” pintanya. Duduk di meja bundar, kepada koran ini, Arjono mengaku sudah mendapat dukungan keluarga.

Tapi, ketika ditanya bagaimana pandangan putra pertamanya, Jrx? Arjono mengakui ada sedikit perbedaan. “Saya lihat dia tidak senang,” ujar bapak tiga anak itu.

Akan tetapi, langkah Arjono tidak berhenti begitu saja. “Saya sudah sepakat. Menurut saya, anak muda kritis, saya dorong dia (Jrx, red) tetap mengkritisi pemerintahan,” ujarnya.

Pria kelahiran 1958 itu beralasan maju ke jalur legislatif ini untuk melanjutkan perjuangan ayah kandungnya, almarhum I Made Bakti yang tak lain kakek Jrx.

“Ayah saya itu pejuang, beliau veteran. Saya melanjutkan perjuangan beliau,” ujar Arjono sambil melihat foto almarhum yang didudukkan di meja ruang tamu.

Arjono yang punya riwayat sebagai pedagang acung, sopir taksi dan pekerja hotel di Kuta itu mengaku sudah banyak makan asam garam kehidupan.

“Idealnya kalau mau duduk, harus siap dulu di rumahnya. Baru penuhi hak-hak masyarakat dengan tulus ikhlas,” jelasnya.

Lewat darah pejuang, maka Arjono ingin berjuang di dalam pemerintahan, menegakkan konstitusi. “Saya ingin jadi pejuang politik, bukan pekerja politik,” tegasnya.

Setelah namanya masuk DCS, Arjono pun sudah banyak menyerap aspirasi masyarakat di Dapil Sukawati.

“Idealnya searah dengan rakyat. Apa aspirasinya disampaikan, asalkan pakai jalan yang benar, itu tugas,” tukas suami dari Ni Luh Adnyani itu.

Sementara itu, di akun Instagram (IG), Jrx dengan nama jrxsid, pemilik tato itu sempat mengunggah foto dirinya dengan ayahnya Arjono.

“Saya post ini bukan sebagai timses, tapi sebagai putra beliau. Meski kami memiliki perbedaan prinsip di banyak hal, saya mendoakan yang terbaik untuk beliau,” ujarnya di akhir postingan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/