SINGARAJA – Sebanyak seratus orang personil di Polres Buleleng menjadi sasaran tes urine dadakan. Tes urine dilakukan setelah apel rutin yang dilakukan tiap pagi.
Usai apel, seratus personil dipilih secara acak dan langsung diminta melakukan tes urine yang melibatkan Propam Polres Buleleng.
Tes urine itu dilakukan untuk mengantisipasi personil yang menggunakan narkotika. Hal itu patut diantisipasi.
Terlebih pada Maret lalu, mantan anggota Polres Buleleng sempat ditangkap karena menjual narkotika. Meski telah dipecat, polisi memilih melakukan langkah antisipasi agar tak terjadi masalah serupa.
Dari seratus personil yang dilakukan pengecekan, dari hasil test cepat, seluruhnya dinyatakan bersih dari narkoba. Mereka pun diminta menandatangani pakta integritas agar tak mengonsumsi narkotika.
Wakapolres Buleleng Kompol Ronny Riantoko mengatakan, kasus narkotika menjadi perhatian penting di wilayah hukum Buleleng.
Khusus di kalangan personil, Ronny mengingatkan agar tak ada anggota yang menjadi pengguna narkotika.
“Tidak ada yang menjadi pemakai atau pengguna. Apalagi terlibat sebagai backing dari bandar narkoba. Ancamannya jelas, pemecatan bagi anggota tersebut,” kata Ronny.
Selain itu ia mengingatkan agar wilayah Buleleng bersih dari aksi premanisme dan kekerasan. “Kasus kekerasan tidak ada lagi yang diselesaikan secara kekeluargaan. Premanisme juga harus diberantas,” tukasnya.