29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:41 AM WIB

Dukung Pengembangan Ekowisata TNBB, Tiga Desa Garap Paket Wisata

NEGARA-Meningkatnya jumlah populasi burung curik Bali (Leucopsar rothschildi), sebagai burung endemic Taman Nasional Bali Barat (TNBB) di habitat aslinya, terus menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

 

Demikian halnya dengan potensi ekowisata TNBB, dengan jumlah kunjungan saat ini mencapai 60 ribu orang dengan pemasukan sekitar Rp 10 miliar, hal ini diharapkan menjadi gairah baru untuk mengembangkan ekowisata di Bali Barat.

 

Kepala TNBB Agus Ngurah Krisna Kepakisan, Selasa (23/10) menyampaikan, saat ini perkembangan curik Bali di alam liar sudah semakin bertambah dan data terakhir ada 141 ekor.

 

Peluang itu kini ditangkap oleh masyarakat yang ada di tiga desa penyanding untuk meningkatkan perekonomiandengan pengembangan ekowisata.

 

“Kami melihat ada peluang ekonomi untuk masyarakat. Peluang itu masih sangat banyak selain atraksi sumber daya alam, juga potensi yang ada di tiga desa(Gilimanuk, Belimbingsari dan Sumberkelmpok) itu,” ungkapnya.

 

Melihat besarnya peluang, itu maka ketiga desa penytanding tersebit lalu mewujudkan ekowisata curik Bali bernasis masyarakat antar stakeholder ini dilakukan dengan persiapan matang.

 

“Kami bersama berbagai pihak terus mendampingi dan membina ketiga desa itu untuk membuat paket – paket  wisata yang memanfaatkan potensi yang ada didesanya. Paket ini kita tawarkan kepada wisatawan melalui kelompok masyarakat (Pokmas) yang bergerak di pariwisata, oprator serta pelaku pariwisata,” jelasnya.

 

Secara garis besar, kata Krisna Kepakisan ketiga desa penyanding itu memiliki berbagai potensi unggulan.

 

Seperti Gilimanuk yang memiliki Teluk Gilimanuk, isata mangrove, diving dan kuliner. Desa wisata Blimbingsari, memiliki potensi kehidupan petani, pembuat gula aren, kebun coklat dan keindahan desa dan Sumberkelampok memiliki potensi pertanian dan penagkaran curik Bali.

 

“Untuk curik Bali sekarang sudah bisa dilihat di ketiga desa itu. Curik Bali itu ditangkarkan oleh masyarakat.

 

Selain itu masyarakat juga visa menjaadi pemandu wisatawan serta menyediakan akomodasi sehingga masyaralat juga akan ikut menjaga kelestarian alam dan curik Bali,” jelasnya.

NEGARA-Meningkatnya jumlah populasi burung curik Bali (Leucopsar rothschildi), sebagai burung endemic Taman Nasional Bali Barat (TNBB) di habitat aslinya, terus menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

 

Demikian halnya dengan potensi ekowisata TNBB, dengan jumlah kunjungan saat ini mencapai 60 ribu orang dengan pemasukan sekitar Rp 10 miliar, hal ini diharapkan menjadi gairah baru untuk mengembangkan ekowisata di Bali Barat.

 

Kepala TNBB Agus Ngurah Krisna Kepakisan, Selasa (23/10) menyampaikan, saat ini perkembangan curik Bali di alam liar sudah semakin bertambah dan data terakhir ada 141 ekor.

 

Peluang itu kini ditangkap oleh masyarakat yang ada di tiga desa penyanding untuk meningkatkan perekonomiandengan pengembangan ekowisata.

 

“Kami melihat ada peluang ekonomi untuk masyarakat. Peluang itu masih sangat banyak selain atraksi sumber daya alam, juga potensi yang ada di tiga desa(Gilimanuk, Belimbingsari dan Sumberkelmpok) itu,” ungkapnya.

 

Melihat besarnya peluang, itu maka ketiga desa penytanding tersebit lalu mewujudkan ekowisata curik Bali bernasis masyarakat antar stakeholder ini dilakukan dengan persiapan matang.

 

“Kami bersama berbagai pihak terus mendampingi dan membina ketiga desa itu untuk membuat paket – paket  wisata yang memanfaatkan potensi yang ada didesanya. Paket ini kita tawarkan kepada wisatawan melalui kelompok masyarakat (Pokmas) yang bergerak di pariwisata, oprator serta pelaku pariwisata,” jelasnya.

 

Secara garis besar, kata Krisna Kepakisan ketiga desa penyanding itu memiliki berbagai potensi unggulan.

 

Seperti Gilimanuk yang memiliki Teluk Gilimanuk, isata mangrove, diving dan kuliner. Desa wisata Blimbingsari, memiliki potensi kehidupan petani, pembuat gula aren, kebun coklat dan keindahan desa dan Sumberkelampok memiliki potensi pertanian dan penagkaran curik Bali.

 

“Untuk curik Bali sekarang sudah bisa dilihat di ketiga desa itu. Curik Bali itu ditangkarkan oleh masyarakat.

 

Selain itu masyarakat juga visa menjaadi pemandu wisatawan serta menyediakan akomodasi sehingga masyaralat juga akan ikut menjaga kelestarian alam dan curik Bali,” jelasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/