NEGARA –Meski memiliki perairan yang berhadapan langsung dengan laut lepas, ternyata tidak ada satupun alat pendeteksi dini gelombang tsunami di Jembrana.
Informasi mengejutkan dengan tidak adanya alat deteksi dini tsunami itu sebagaimana diungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana I Ketut Eko Susila Artha Permana.
Dikonfirmasi, Kamis (27/12), Eko mengatakan dengan wilayah Jembrana yang dikelilingi perairan dan menghadap langsung ke laut lepas sepanjang 71 kilometer, Jembrana diakui sangat berpotensi mengalami tsunami.
Apalagi lanjut Eko, dari informasi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), wilayah Jembrana juga dilintasi lempeng bumi Eurasia.
”Terpenting selalu waspada,” ujarnya.
Lalu bagaimana untuk mengantisipasi ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan? Ditanya demikian, Eko menyatakan bahwa selama ini, BPBD hanya menunggu informasi resmi dari lembaga berwenang, yakni dari BMKG Wilayah III Denpasar.
“Warga juga diharapkan tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumbernya,” tukasnya.