DENPASAR – Sepuluh bulan menghuni Lapas Kelas IIA Krobokan, I Komag Swastika alias Jero Gede Komang Swastika, 41, meninggal secara tragis.
Mantan Wakil Ketua DPRD Bali yang divonis 12 tahun penjara karena terjerat kasus narkotika, itu nyawanya tidak tertolong setelah mengalami penurunan kesadaran, kejang-kejang dan gagal napas.
Kepergian Jangol menjadi duka yang mendalam bagi keluarga maupun kerabatnya. Salah satunya I Bagus Alit Sucipta, Ketua DPD Baladika Bali.
Pria yang akrab dipanggil Gus Bota turut berduka atas kepergian Jro Jangol. “Terus terang saja kaget sekali mendengar kabar ini (Jro Jangol meninggal).
Saya langsung mendengar informasi dari keluarganya. Saya turut berduka cita,” ujar Gus Bota kepada Jawa Pos Radar Bali.
Ketua Lembaga Dewan Pendekar PSPS Bakti Negara Bali mengakui, Jro Jangol tergolong sosok yang periang dan memang cepat bergaul dengan siapa pun.
Terpenting, dia juga tergolong yang sangat setia terhadap kawan-kawannya. “Sosok pribadi Jro Komang Swastika ini adalah sosok yang periang setia kawan.
Dia tergolong cepat bergaul tanpa membedakan teman dalam pergaulannya, ” terang Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Badung ini.
Kedekatan Gus Bota dengan Jro Jangol sama dengan pengurus DPD Baladika Bali lainnya. Karena di dalam organisasi Baladika Bali lebih menekankan rasa kekeluargaan.
“Kedekatan saya dengan Jro Komang Swastika sama dengan kedekatan nya dengan pengurus DPD yang lain.
Karena kita di kepengurusan tidak ada batasan sama layaknya seperti keluarga, ” ungkap caleg DPRD Bali dapil Badung ini.
Sementara di organisasi Baladika Bali juga ada seruan untuk berkabung. Karena Jro Jangol adalah Ketua Harian DPD Baladika Bali.
“Besok ( hari ini) kami akan melayat bersama dengan pengurus DPD dan koordinator lapangan (korlap) Baladika Bali.
Sekaligus kami memberikan santunan suka duka yang nantinya diberikan kepada keluarganya,” pungkasnya.