29.3 C
Jakarta
31 Mei 2025, 9:04 AM WIB

Tiga Pelajar SMK “Korban Oplosan” Dipulangkan, P2TP2A Siapkan Psikolog

SINGARAJA – Pascadipulangkan petugas BNNK Buleleng, tiga pelajar SMK “korban minuman oplosan” di Buleleng langsung menuai perhatian serius dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Buleleng.

 

Bahkan pihak P2TP2A Buleleng berencana untuk menyiapkan pendampingan sekaligus bantuan psikolog bagi tiga pelajar SMK ini.

 

Ketua P2TP2A Buleleng, Made Wibawa mengatakan, pihaknya sudah mendampingi ketiga remaja itu sejak Minggu (30/12) lalu.

 

Selama proses assessment dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Buleleng, pihaknya pun turut melakukan pendampingan.

 

Wibawa mengaku dirinya cukup bernafas lega ketiganya tak terbukti mengonsumsi narkotika.

 

 “Mereka mengonsumsi minuman oplosan. Jadi ada obat-obatan dan minuman soda itu dicampur sedemikan rupa. Ini jelas jadi pekerjaan rumah besar bagi kami,” katanya.

Wibawa berharap orang tua dan juga masyarakat melakukan pengawasan secara ketat. Sebab obat-obatan yang digunakan mengoplos minuman, merupakan obat-obatan yang dijual bebas.

 

Selain itu dari hasil pendampingan P2TP2A, ketiga remaja itu mengetahui “resep” minuman oplosan dari salah satu temannya.

 

Sehingga patut diduga “resep” oplosan itu sudah menyebar bebas di kalangan remaja. Dugaan itu makin kuat, sebab ada minuman serupa yang sempat diamankan tim Street Lion Polsek Kota Singaraja beberapa pekan lalu.

 

Rencananya P2TP2A akan memberikan pendampingan psikolog pada ketiga remaja itu.

“Selain memulihkan psikologi mereka, kami juga ingin tahu apa sih sebenarnya motivasi mereka sampai minum oplosan seperti itu.

Kalau sudah tahu motivasinya, kami upayakan langkah pencegahan supaya tidak terulang,” demikian Ricko.

 

SINGARAJA – Pascadipulangkan petugas BNNK Buleleng, tiga pelajar SMK “korban minuman oplosan” di Buleleng langsung menuai perhatian serius dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Buleleng.

 

Bahkan pihak P2TP2A Buleleng berencana untuk menyiapkan pendampingan sekaligus bantuan psikolog bagi tiga pelajar SMK ini.

 

Ketua P2TP2A Buleleng, Made Wibawa mengatakan, pihaknya sudah mendampingi ketiga remaja itu sejak Minggu (30/12) lalu.

 

Selama proses assessment dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Buleleng, pihaknya pun turut melakukan pendampingan.

 

Wibawa mengaku dirinya cukup bernafas lega ketiganya tak terbukti mengonsumsi narkotika.

 

 “Mereka mengonsumsi minuman oplosan. Jadi ada obat-obatan dan minuman soda itu dicampur sedemikan rupa. Ini jelas jadi pekerjaan rumah besar bagi kami,” katanya.

Wibawa berharap orang tua dan juga masyarakat melakukan pengawasan secara ketat. Sebab obat-obatan yang digunakan mengoplos minuman, merupakan obat-obatan yang dijual bebas.

 

Selain itu dari hasil pendampingan P2TP2A, ketiga remaja itu mengetahui “resep” minuman oplosan dari salah satu temannya.

 

Sehingga patut diduga “resep” oplosan itu sudah menyebar bebas di kalangan remaja. Dugaan itu makin kuat, sebab ada minuman serupa yang sempat diamankan tim Street Lion Polsek Kota Singaraja beberapa pekan lalu.

 

Rencananya P2TP2A akan memberikan pendampingan psikolog pada ketiga remaja itu.

“Selain memulihkan psikologi mereka, kami juga ingin tahu apa sih sebenarnya motivasi mereka sampai minum oplosan seperti itu.

Kalau sudah tahu motivasinya, kami upayakan langkah pencegahan supaya tidak terulang,” demikian Ricko.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/