SINGARAJA – Tiga orang pria asal Banjar Kubuanyar, Desa Kubutambahan, melakukan pengeroyokan terhadap Kadek Ardana alias Kolok, 50, warga Banjar Dinas Tegal, Desa Kubutambahan.
Akibatnya korban kini harus menjalani perawatan di RSUD Buleleng karena cedera kepala. Pelaku pengeroyokan ternyata merupakan ayah dan dua orang anaknya.
Aksi pengeroyokan itu terjadi pada Selasa (28/5) dini hari lalu. Tersangka Made Arca, 56, dan dua orang anaknya masing-masing Gede Darmayasa alias De Ama, 32, dan Komang Budiasa alias Pederal, 26, mengeroyok korban di depan rumahnya.
Kasubbag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya mengatakan, ayah dan anak itu punya peran yang berbeda-beda.
Awalnya korban dijemput tersangka Dek Ama ke rumahnya. Korban digelandang ke depan rumah. Belum sempat bicara, tersangka Pederal langsung mencekik leher korban.
Saat itu juga ketiganya kalap dan mengeroyok korban. “Korban sempat ditendang, dipukuli, dan sempat dipukul dengan kayu pada bagian perut dan kaki.
Kami temukan noda darah pada kayu yang digunakan memukul. Mereka semua ini masih keluarga. Ayah dan anak,” kata Kasubbag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya.
Hasil pemeriksaan polisi, aksi itu hanya dipicu rasa curiga dari Made Arca. Tersangka Arca curiga korban menyelingkuhi menantunya.
“Anak tersangka ini sedang nyupir ke Jawa. Nah dia curiga kalau menantunya itu diselingkuhi korban. Mereka mendatangi korban dan dikeroyok di depan rumah korban. Di pinggir jalan,” imbuhnya.