BANGLI – Dua hari berturut-turut, Sabtu (4/1) dan Minggu (5/1), cuaca buruk berupa hujan disertai angin kencang menerjang Kabupaten Bangli dan Gianyar.
Pohon bertumbangan menimpa bangunan rumah, gudang hingga dapur. Sejumlah bangunan mengalami kerusakan. Beruntung tidak korban dalam kejadian itu.
Di Kabupaten Bangli, hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan pohon bertumbangan.
Sabtu lalu, pukul 13.00, sebuah bangunan dapur dan kandang ayam milik I Wayan Laba, 63, di Banjar Tegalasah Kaja, Desa/Kecamatan Tembuku Kabupatetertimpa pohon.
Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian itu. Pemilik dapur mengalami kerugian materiil mencapai Rp 50 juta.
Sedangkan, di Lingkungan/Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, sebuah gudang milik Jro Mangku Pucak, 69, tumbang. Pemilik gudang mengalami kerugian Rp 10 juta.
Selanjutnya, di Desa Sulahan, pohon cempaka tumbang menimpa kabel listrik dan atap warung milik Jro Mangku Bujangga.
Selanjutnya, Minggu kemarin, pohon tumbang menghalangi jalur Suter-Karangasem. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli I Ketut Gede Wiredana langsung menerjunkan tim melakukan evakuasi.
“Beberapa tim juga ikut mengantensi (memperhatikan, red),” jelasnya. Yakni tim gabungan dari BPBD Bangli, TRC Dinas PU Provinsi Bali. Kepolisian dan TNI ikut membantu jalannya evakuasi.
Pihaknya mengimbau masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan.
“Seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin,” pungkasnya.
Di Kabupaten Gianyar, angin kencang disertai hujan lebat mengakibatkan bangunan balai Taman Pendidikan Sarin Rare Yayasan Ketut Alon di Jalan Raya Desa Mas, Kecamatan Ubud, roboh Sabtu lalu.
Bangunan seluas 8 x 4 meter itu dipergunakan sebagai ruang pendidikan keagamaan. Pengurus Yayasan Ketut Alon, Made Ariasa, menyatakan kejadiannya secara tiba-tiba saat angin kencang datang.
“Bangunan ini bertiang bambu awalnya untuk bangunan taring kegiatan adat upacara keagamaan dan itu juga menjadi
bagian tempat pendidikan keagamaan, karakter dan seni terkait upacara seperti majejaitan, menari, makidung dan lain sebagainya,” jelasnya.
Padahal bangunan tersebut baru selesai diupacarai beberapa minggu lalu. Dengan robohnya salah satu bangunan ruang belajar pendidikan di luar ruang kelas tersebut menjadi berkurang.
“Semoga ini tidak menyurutkan semangat perjuangan kami keluarga Taman Pendidikan untuk terus meningkatkan kontribusi bagi pendidikan anak-anak yang mengasah seni budaya dan kearifan lokal,” bebernya.
Di tempat terpisah, Kepala (BPBD) Gianyar, AA Oka Digjaya, menyatakan bencana terjadi di beberapa titik sejak Sabtu lalu.
Diawali dengan pohon tumbang sempat roboh di Jalan Dharmagiri Gianyar. Kemudian Minggu kemarin, serumpun bambu juga tumbang di jembatan Jagaraga, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati.
Bencana berlanjut pukul 12.45 dengan robohnya pohon jenis layur menimpa bangunan rumah milik Nyoman Sukadana di Banjar/Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh.
Beruntung tak ada korban dalam kejadian itu. Hanya atap rumah mengalami kerusakan kecil dengan kerugian Rp 500 ribu.
“Pohon tumbang disebabkan oleh hujan deras dan nihil korban jiwa. Itu sudah dievakuasi oleh anggota TRC BPBD Gianyar,” pungkasnya.