RadarBali.com – Hujan lebat yang mengguyur Gianyar semalaman membuat dua tebing longsor. Material longsor itu menimpa rumah di Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring.
Musibah longsor itu menimpa rumah milik I Made Subaga, 70, di Banjar/Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Senin malam (9/10).
Rumah Subaga tertimbun longsor pada Senin malam (9/10) pukul 22.30. Saat itu hujan lebat berlangsung cukup lama.
Tak berapa lama, pondasi rumah milik Wayan Nendra Guna yang berada di bagian atas rumah Subaga ini longsor.
Longsoran pondasi rumah tetangganya dari bebatuan itu kemudian menimpa atap rumah berikut menimbun bagian dalam rumah Subaga hingga nyaris roboh.
“Waktu itu saya belum tidur, lagi menonton TV,” ujar Subaga, kemarin. Saat pondasi rumah tetangganya yang posisinya di atas rumahnya jatuh, Subaga seperti merasa ada gempa.
“Saya kira gempa awalnya, saya dengar suara keras,” ujarnya. Subaga sempat mengecek ke sumber suara dan getaran. Rupanya, ada bagian rumahnya yang tertimbun longsor.
Di gelap malam, Subaga pun menyelamatkan diri beserta keluarganya. “Untung belum tidur, kalau lagi tidur, mungkin saya sudah ten kari (tidak ada/meninggal, red),” terangnya.
Bagian rumah Subaga yang hancur tertimpa longsor yakni bagian kamar tidur, ruang tamu, kamar mandi dan dapur.
Malam itu, Subaga pun sempat melaporkan kejadian itu kepada kerabatnya. Subaga pun mengungsi sementara untuk menghindari longsor susulan.
Kepala BPBD Gianyar, AA Oka Digjaya, mengaku telah bekerja maksimal menangani masalah longsor tersebut.
“Kami menurunkan alat berat, karena dominan material dari batu bekas senderan pondasi,” jelas AA Oka Digjaya.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap cuaca yang mulai masuk musim hujan ini.
Tidak saja masalah longsor, masyarakat diminta hati-hati berkendara di jalan raya. Termasuk menjaga kebersihan lingkungan supaya tidak terjadi banjir.